Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Giovane Elber: Josep Guardiola Tidak Gagal di Bayern Muenchen!

By Beri Bagja - Jumat, 22 Juli 2016 | 08:02 WIB
Dari kiri ke kanan: Jerome Boateng, Josep Guardiola (Bayern Muenchen), Thomas Tuchel, dan Marcel Schmelzer (Borussia Dortmund), berpose dengan trofi Piala Jerman yang akan mereka perebutkan pada final di Olimpiastadion, Berlin, 21 Mei 2016.
TOBIAS SCHWARZ/AFP
Dari kiri ke kanan: Jerome Boateng, Josep Guardiola (Bayern Muenchen), Thomas Tuchel, dan Marcel Schmelzer (Borussia Dortmund), berpose dengan trofi Piala Jerman yang akan mereka perebutkan pada final di Olimpiastadion, Berlin, 21 Mei 2016.

Josep 'Pep' Guardiola (45) meninggalkan Bayern Muenchen tanpa sumbangan trofi Liga Champions. Meski demikian, peracik taktik asal Spanyol itu tidak dianggap gagal.

Pendapat tersebut diutarakan legenda Bayern Muenchen, Giovane Elber, pada sesi wawancara di sela-sela kegiatan Allianz Junior Football Camp Asia 2016 di Badung, Bali, Kamis (21/7/2016) malam WITA.

Menurut striker tajam Bayern pada 1997-2003 tersebut, saat Pep tiba, ekspektasi publik yang ingin melihat tim menjuarai Liga Champions begitu tinggi. 

Baca Juga:

Namun, tidak semuanya pelatih bagus sukses menorehkan gelar yang diharapkan.

Ketika meninggalkan kursi pelatih Die Bayern dan menyerahkannya pada Carlo Ancelotti musim panas ini, Pep mewariskan gelar Bundesliga tiga musim beruntun, dua trofi Piala Jerman, serta masing-masing satu titel Piala Super Eropa dan Piala Dunia Klub.

"Pep tidak bisa dikatakan gagal. Benar bahwa fans Bayern berharap klub menjuarai Liga Champions, tetapi catatan 6-7 gelar hanya dalam 3 musim sudah membuktikan kualitasnya sebagai pelatih juara. Tidak banyak pelatih yang bisa memenangi trofi seperti dia," ujar Elber.

Di bawah polesan Guardiola pada 2013-2016, Bayern selalu mentok di fase semifinal Liga Champions.


Legenda Bayern Muenchen, Giovane Elber, berpose untuk JUARA.net di sela-sela kegiatan Allianz Junior Football Camp Asia 2016 di Paragon Suite, Badung, 21 Juli 2016.(BERI BAGJA/JUARA.net)

Meski selalu gagal menembus final dan mengangkat trofi, Guardiola disebut telah meninggalkan warisan lebih penting dalam segi teknis guna menerapkan filosofi di Bayern.

Warisan itulah yang nantinya tinggal dikembangkan lagi oleh sang penerus, Ancelotti, dengan tambahan polesannya.

"Dia mengembangkan sistem permainan di Bayern. Sebelum Guardiola, Bayern hanya memainkan sepak bola bergaya Jerman dan itu cukup. Dengan Guardiola, klub menerapkan gaya operan dan penguasaan bola ala tiki-taka aroma Spanyol," ucap Elber lagi.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X