Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Perketat Aturan, Premier League Akan Hujan Kartu Merah

By Septian Tambunan - Rabu, 20 Juli 2016 | 23:16 WIB
Wasit Mark Clattenburg mengeluarkan kartu merah untuk bek Arsenal, Per Mertesacker, dalam laga Premier League antara The Gunners dan Chelsea di Emirates Stadium, London, Inggris, 24 Januari 2016.
CLIVE MASON/GETTY IMAGES
Wasit Mark Clattenburg mengeluarkan kartu merah untuk bek Arsenal, Per Mertesacker, dalam laga Premier League antara The Gunners dan Chelsea di Emirates Stadium, London, Inggris, 24 Januari 2016.

Premier League, Asosiasi Sepakbola Inggris (FA), dan English Football League (Divisi Dua, Tiga, dan Empat Liga Inggris) berusaha untuk mengatasi ketidakdisiplinan dalam permainan sepak bola dengan memperketat aturan.

Hal tersebut telah menjadi topik diskusi selama satu tahun belakangan dan sudah mendapatkan dukungan dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA) dan Asosiasi Manajer Liga (LMA).

"Kami sedang mencari cara untuk membuat perubahan dalam menjaga perilaku peserta kami. Ini tentang pemain, manajer, dan wasit," kata Executive Chairman Premier League, Richard Scudamore.

"Semua akan dimulai dengan penerapan aturan permainan," ucapnya lagi.

Pria berusia 56 tahun ini ingin agar pihak liga dan seluruh klub bertemu sebelum musim kompetisi 2016-2017 dimulai.

"Pertandingan sepak bola seperti sarana pendidikan bagi pencintanya. Jadi, kami dan klub harus berkomitmen untuk tidak membiarkan ada ruang ekstra terhadap pelanggaran," ujar Scudamore.

"Jika perilaku peserta tidak membaik, maka akan ada lebih banyak kartu kuning dan merah dalam sebuah pertandingan," tuturnya lagi.

Chief Executive English Football League, Shaun Harvey, menyampaikan hal senada.

Baca Juga:

"Kami percaya inisiatif ini menunjukkan dukungan untuk ofisial pertandingan dan akan membantu melindungi serta meningkatkan citra kompetisi kami," ujar Harvey.

Chief Executive FA, Martin Glenn, ikut memberikan pandangannya.

"Ini sudah turun-temurun. Perilaku negatif harus dihilangkan. Kami punya tanggung jawab untuk mempromosikan permainan dalam arti yang lebih luas," kata Glenn.

Insiden striker Leicester City, Jamie Vardy, yang berteriak menyalahkan wasit Jonathan Moss usai dikartu merah pada April 2016 dan perkelahian dalam derbi Chelsea kontra Tottenham Hotspur pada Mei 2016 dinilai menjadi awal mula perlunya penegakan aturan.

Tujuan utamanya adalah agar pemain, pelatih, manajer, dan seluruh pihak terkait dalam pertandingan dapat bekerja sama menghindari kontak fisik, berteriak melakukan caci maki, dan beragam perilaku tidak terpuji lain, yang dapat memberikan efek negatif terhadap penikmat sepak bola.

Jadi, bagaimana ketetapan baru tentang kartu merah?


Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : The Guardian, BBC


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X