Pelatih Oscar Tabarez mengaku tak memiliki keinginan mundur dari jabatannya sebagai pelatih tim nasional Uruguay meskipun sedang mengalami gangguan kesehatan.
Diberitakan El Pais, Tabarez mengalami Guillain-Barré syndrome yang merupakan sebuah penyakit infeksi dari sistem saraf. Dampak dari penyakit tersebut, Tabarez harus menggunakan skuter mobilitas dan tongkat saat memimpin Uruguay di Copa America 2016.
Óscar Tabárez habló por primera vez de su enfermedad y explicó por qué quiere seguir como... https://t.co/LTvfD8tUg1 pic.twitter.com/gunIVNkPvi
— LA NACION Deportes (@canchallena) July 19, 2016
Namun, Tabarez membantah telah mengidap penyakit Guillain-Barré syndrome. "Saya baik. Saya tidak cukup baik tetapi saya akan mengatakan bahwa saya akan tetap melatih. Di atas segalanya, saya tidak memiliki niat untuk mundur," kata Tabarez.
Tabarez menjelaskan bahwa dirinya menderita neuropati kronis yang menyerang sistem motorik. "Namun, tidak ada kaitannya dengan Guillain-Barré syndrome, yang diperbincangkan dalam beberapa hari ini," tuturnya.
Terlepas dari itu, Tabarez menolak menyerah. Ia akan tetap menjadi pelatih Uruguay selama mendapatkan dukungan.
"Saya menderita penyakit kronis. Terkadang saya merasa baik, terkadang pula merasa buruk. Satu-satunya obat adalah fisioterapi," jelas pelatih berusia 69 tahun tersebut.
"Namun, saya tidak memiliki rencana untuk meninggalkan jabatan. Selama saya merasa dukungan dari keluarga, direktur, asisten, dan pemain, saya akan terus bekerja," sambungnya.
El entrenador de Uruguay, Óscar Tabárez, habló por primera vez de su estado de salud. https://t.co/MkhpXJThai pic.twitter.com/OeJIzhNHur
— cambiodefrente.com (@cambiodefrente1) July 19, 2016
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Gazzetta World |
Komentar