Samir Handanovic rupanya kecewa dengan Kariernya di Inter. Setelah melewati empat musim, Handa bahkan belum pernah meraih satupun gelar bareng Si Biru-Hitam. Jangankan gelar, mentas di Liga Champion pun juga belum pernah.
Handanovic datang ke Inter pada musim panas 2012 dari Udinese. Inter mengeluarkan 11 juta euro atau kini setara 157,6 miliar rupiah agar bisa mendapatkan jasanya. Ia ditarik sebagai pengganti langsung legenda klub, Julio Cesar.
Setelah empat tahun berselang dari hari pertama kedatangannya ke Inter, Handanovic, yang jago menahan penalti itu, menilai kariernya bersama Si Biru-Hitam tidak sesuai ekpektasi
32 - Happy birthday to Samir #Handanovic, the 'keeper to have saved the most penalties in Serie A since 2007. Expert pic.twitter.com/DVl3WPa4AB
— OptaPaolo (@OptaPaolo) July 14, 2016
"Tidak seperti yang saya harapkan karena berharap bisa mendapatkan gelar. Saya tidak puas. Saya tidak akan mengatakan sebaliknya karena berarti bohong. Saya ada di tim besar seperti Inter dan memiliki ambisi buat menjuarai sesuatu, tetapi belum terwujud," ujarnya dalam wawancara dengan Corriere dello Sport.
Baca Juga:
- Atraksi Tendangan Gunting Ibrahimovic di Pantai
- Dua Kali Man of the Match Piala Eropa Ini Dinilai Bisa Pimpin Arsenal
- Sosok Pengawal Pribadi Lionel Messi Terbongkar
Salah satu momen terdekat Handa dengan sebuah piala jatuh di musim 2015-2016. Inter memulai Serie A 2015-2016 dengan sangat baik. Pasukan Roberto Mancini bahkan sanggup memimpin klasemen ketika tahun beralih ke 2016.
Namun, di awal tahun ini, Inter gagal melanjutkan tren positif hingga kehilangan posisi di zona Liga Champion dan finis di peringkat empat.
Melihat pada 14 Juli silam ia berulang tahun yang ke-32, sudah tidak muda bagi pesepak bola, ada kemungkinan musim ini adalah musim terakhirnya bersama Inter. Handa tak punya banyak waktu lagi buat menunggu agar bisa tampil di Liga Champion atau meraih gelar. Kecuali bila Inter musim ini bisa memberikan apa yang diinginkan sang kiper.
"Apakah saya akan bertahan di Inter? Saya pikir begitu, tetapi dalam sepak bola dan kehidupan, apapun bisa terjadi. Anda semua tentu tahu apa yang terjadi di bursa transfer. Saya tidak suka membuat janji," tuturnya.
Editor | : | Anggun Pratama |
Sumber | : | Corriere dello Sport |
Komentar