Pasangan ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Apriani Rahayu, gagal melaju ke final setelah terhenti pada babak semifinal dari pasangan Korea, Kim Won-ho/Lee Yu-rim, 17-21, 20-22 di CPB Badminton Training Center, Bangkok, Sabtu (16/7/2016).
Tampil kurang yakin di lapangan menjadi penyebab kekalahan Rinov/Apriani.
"Korea hari ini performanya lebih baik, lebih percaya diri dibanding saya. Saya juga kurang yakin pada gim pertama, tetapi pada gim kedua, kami sudah enak bermain. Kami hanya kurang beruntung," kata Rinov seusai pertandingan.
"Saya kurang yakin saat bermain pada awal gim pertama. Sementara itu Lee bisa mengatasi permainan di depan. Kami terburu-buru ingin memenangi pertandingan, sehingga permainan kami tidak terkontrol," ucap Apriani.
Apriani mengaku akan belajar lebih banyak setelah kekalahan ini.
Baca Juga:
- Trio MSN Jadi Penyebab Banyak Pemain Tolak Barcelona
- Benitez Kaget Penjualan Tiket Newcastle Kalahkan 10 Klub Premier League
- Chris Smalling Lamar Kekasihnya di Bali
"Sebenernya liat bagan drawingnya cukup bagus. Pemain China sudah kami kalahkan kemarin. Apa pun kami tetap bersyukur," kata Apriani.
Sementara itu, Rinov mengaku belum puas dengan pencapaian ke babak semifinal.
"Kami belum puas karena kami menargetkan untuk menembus final, tetapi kami tetap bersyukur. Kami juga belum lama dipasangkan," ujar Rinov.
Dengan demikian, Rinov/Apriani membawa pulang medali perunggu ke Indonesia.
Medali ini merupakan yang kedua buat Apriani. Tahun lalu, dia juga membawa medali perunggu dengan rekannya Fachriza Abimanyu, sedangkan bagi Rinov, ini merupakan medali pertamanya pada Kejuaraan Junior Asia.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar