Tim bulu tangkis Indonesia berpeluang untuk mencetak tiga sejarah pada ajang Olimpiade Rio 2016 yang akan digelar 5-21 Agustus.
Pertama, Hendra Setiawan berpeluang untuk menjadi pemain ganda putra Indonesia yang bisa meraih dua medali emas Olimpiade. Pada Olimpiade Beijing 2008, dia mempersembahkan satu-satunya medali emas untuk Merah Putih bersama Markis Kido.
Hendra tak berpartisipasi pada Olimpiade London 2012. Kini Hendra berpasangan dengan Mohammad Ahsan.
Ahsan/Hendra menduduki peringkat kedua dunia dan menjadi salah satu pasangan ganda putra yang paling ditakuti pada Olimpiade Rio 2016.
Rekor kedua ada pada nomor ganda campuran. Meskipun, punya catatan cemerlang di pentas bulu tangkis internasional, sektor yang dipimpin Richard Mainaky, belum pernah mengamankan medali emas Olimpiade.
Pasangan Tri Kusharjanto/Minarti Timur mendapat medali perak setelah terhenti pada final Olimpiade Sydney 2000.
Delapan tahun kemudian, Nova Widianto/Liliyana Natsir juga belum berhasil merengkuh medali emas setelah kalah dari wakil Korea, Lee Yong-dae/Lee Hyo-jung pada Olimpiade Beijing 2008.
Rekor ketiga diharapkan dapat dipecahkan oleh pasangan ganda putri, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii. Sejak bulu tangkis dimainkan pada Olimpiade 1992 di Barcelona, sektor ganda putri belum pernah meraih medali.
"Ganda putri memang belum pernah meraih medali Olimpiade dan ini jadi motivasi tersendiri buat kami. Tekad kami ingin meraih medali pertama ganda putri pada Olimpiade," kata pelatih kepala ganda putri nasional, Eng Hian.
"Kami tidak mau membicarakan warna medalinya karena kalau kami tekankan emas- emas- emas, akan memberi pressure kepada atlet. Namun, kami tetap membidik hasil terbaik," ucap Eng Hian.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | juara |
Komentar