Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Arema Setuju TSC 2016 Dihentikan, Jika...

By Ovan Setiawan - Jumat, 15 Juli 2016 | 19:50 WIB
Pelatih Arema, Milomir Seslija saat memimpin latihan timnya di Stadion Gajayana, Kota Malang pada Minggu (10/7/2016) sore. Milo ingin TSC dihentikan jika pemain Arema banyak yang dipanggil timnas Indonesia.
SUCI RAHAYU/JUARA.NET
Pelatih Arema, Milomir Seslija saat memimpin latihan timnya di Stadion Gajayana, Kota Malang pada Minggu (10/7/2016) sore. Milo ingin TSC dihentikan jika pemain Arema banyak yang dipanggil timnas Indonesia.

MALANG, JUARA.net – Arema Cronus boleh saja sedikit bangga dengan banyaknya pemain mereka berlabel timnas. Tetapi, pelatih Arema, Milomir Seslija bakal pusing jika tujuh pemain tim berjuluk Singo Edan dipanggil membela skuat Garuda. Dia pun setuju TSC 2016 dihentikan selama timnas Indonesia berkiprah di Piala AFF. 

Kabar terbaru, tujuh pemain Arema masuk proyeksi timnas Indonesia di bawah asuhan Alfred Riedl untuk Piala AFF 2016. Jika kabar itu benar, Arema bakal mengalami kesulitan, apalagi jika TSC 2016 tetap berjalan.

”Saya bisa pusing kalau tujuh pemain kami diambil timnas,” ujar Milomir Seslija.

”Keberadaan timnas tidak boleh mengganggu kompetisi, jika tidak berhenti itu tidak fair."

Pelatih Arema, Milomir Seslija

Tujuh pemain yang memiliki peluang membela timnas Indonesia itu pun dari berbagai posisi. Mereka antara lain: kiper Kurnia Meiga plus trio pemain belakang Hamka Hamzah, Ryuji Utomo, dan Johan Alfarizie.

Lalu tiga nama lagi adalah tiga gelandang Raphael Maitimo, Ahmad Nufiandani, dan Hendro Siswanto. Bahkan, Cristian Gonzales kabarnya juga masuk incaran seiring performa yang menanjak seusai mengalami cedera patah tulang rusuk.

Baca juga:

Terlepas dari dua saran manajemen Arema ke timnas Indonesia, pelatih dengan sapaan Milo punya pendapat beda. Dia lebih memilih TSC dihentikan bila Arema kehilangan tujuh pemain untuk timnas.

”Keberadaan timnas tidak boleh mengganggu kompetisi, jika tidak berhenti itu tidak fair. Saran saya seperti di Malaysia, kompetisi harus berhenti. Jika tidak, pasti ada yang salah dengan mereka,” tuturnya.

[video]http://video.kompas.com/e/5035290869001_v1_pjuara[/video]


Editor : Estu Santoso
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X