Gelandang Real Madrid dan timnas Kroasia, Luka Modric (30), harus menghentikan sejenak liburannya pasca-Piala Eropa 2016 guna menjalani interogasi di markas Komisi Anti-Korupsi Kroasia (USKOK) di Zagreb.
Seperti diberitakan media lokal, Jutarnji, pada Senin (11/7/2016), Modric dimintai keterangan oleh jaksa terkait skandal korupsi dan penggelapan pajak yang melibatkan mantan Presiden Dinamo Zagreb, Zdravko Mamic.
Kasus yang menjadi tema interogasi ialah soal aliran uang haram dalam proses transfer Modric dari Dinamo ke Tottenham Hotspur pada 2008.
Baca Juga:
- Gareth Bale Absen di Tim Terbaik Piala Eropa, Dunia Maya Serang UEFA
- Cagliari, Satu-satunya Klub Serie A Pemilik Anggota Tim Juara Piala Eropa 2016
- Tiket Laga Persib Vs Persija Sudah Diburu Sejak Sebelum Lebaran
Ketika itu, Spurs membeli Modric seharga 21 juta euro atau kini setara Rp 304 miliar. Pengadilan menduga sebanyak 7 juta euro dari nilai transfer tersebut masuk kantong pribadi Mamic.
Bersama saudaranya, Zoran, Zdravko Mamic terkenal sebagai tokoh sepak bola yang kuat dan kontroversial di Kroasia.
Pada April, mereka diinvestigasi telah menyalahgunakan kekuasaan dan menggelapkan uang hampir 16 juta euro dari kas Dinamo. Sebanyak 12 juta di antaranya diselewengkan melalui transfer fiktif para pemainnya.
Kehadiran Modric di markas USKOK awal pekan ini merupakan kali kedua dirinya menjalani interogasi.
Sang bintang memberikan keterangan pertama terkait kasus yang sama pada September 2015. Saat itu, dia mengaku diminta oleh Mamic guna meneken sebuah berkas tanpa boleh membacanya lebih dulu.
"Kepercayaan saya terhadap Mamic tidak terbatas. Saya hanya melakukan apa yang diinstruksikan mereka," ucapnya 10 bulan silam, dikutip ESPN FC.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar