Asisten pelatih tim nasional (timnas) Indonesia, Wolfgang Pikal, dihadapkan pilihan sulit dalam menentukan juru gedor skuat Merah Putih. Masalahnya, sejauh ini sepuluh besar top scorer Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016 didominasi oleh pemain asing.
Hingga pekan kesembilan TSC 2016, penyerang asal Brasil milik Barito Putera, Luis Carlos Junior, masih memimpin daftar top scorer dengan 10 gol. Sembilan pemain di bawahnya masing-masing berasal dari Spanyol, Jepang, Brasil, Paraguay, dan Kamerun.
Praktis, hanya ada dua nama penyerang lokal yang paling mendekati. Mereka itu adalah penyerang Persipura Jayapura, Boaz Solossa, dan striker Bhayangkara Surabaya United, Rudi Widodo. Namun, keduanya pun hanya mengoleksi tiga gol.
Menyadari hal itu, Wolfgang Pikal mengakui bahwa dia dan pelatih timnas Alfred Riedl memang kerap kesulitan dalam menentukan siapa yang paling pas untuk mengisi lini depan timnas.
Baca juga:
- Gulirkan Kompetisi Musim 2016, PSSI Sumatera Utara Beri Contoh Positif
- Klub ISC B dari Sumatera Ini Depak Pelatih dan Enam Pemain Senior
- Sempat Diare, Gelandang Persija asal Korsel Tak Lagi Takut Sambal
"Pilihan pemain depan untuk timnas Indonesia selalu menjadi tantangan tersendiri bagi kami. Soalnya, rata-rata klub di sini memakai pemain asing pada posisi tersebut," ucap Pikal kepada JUARA, Selasa (12/7/2016).
"Tetapi, kami tetap mencari yang terbaik. Ketajaman, kualitas, disiplin, usia, dan potensi di masa depan, menjadi kriteria penyerang yang kami inginkan," katanya.
Piala AFF 2016 akan berlangsung November mendatang. Tetapi, untuk perencanaan dan periodisasi timnas, Pikal menyebutkan masih harus menunggu pertemuan PSSI, PT Gelora Trisula Semesta (GTS), dan 18 klub TSC pada bulan ini.
[video]http://video.kompas.com/e/5030592783001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar