Sekembalinya dari trial di Espanyol beberapa bulan silam, Evan Dimas sempat bercerita kepada BOLA soal tingginya ekspektasi publik terhadap timnas Garuda Jaya di Piala AFC U-19 dua tahun lalu.
Penulis: Andrew Sihombing/Gonang Susatyo
"Tekanannya sangat berat karena menjadi harapan seluruh negeri," ucap gelandang asal Surabaya itu.
Semua tentu ingat nasib timnas U-19 di ajang tersebut. Paulo Sitanggang cs. cuma menjadi juru kunci Grup B tanpa pernah meraih poin dari tiga laga.
Kendati gagal, label timnas U-19 telah menjadi legenda tersendiri.
Publik Tanah Air akan selalu berharap anak-anak muda dalam tim ini bisa melebihi, atau setidaknya menyamai, pencapaian generasi Evan kala memenangi Piala AFF U-19.
Beban sejarah itulah yang ditanggung oleh tim untuk Piala AFF U-19 tahun ini.
Masalahnya, di saat ekspektasi atas mereka tidak rendah, persiapan justru tersendat-sendat, jika tidak bisa disebut kacau-balau.
Jangankan membentuk tim dan menggelar pelatnas atau uji coba, PSSI bahkan belum juga menunjuk pelatih.
Beberapa nama sempat disebut, namun Fachri Husaini menolak, Aji Santoso lebih memilih menjadi direktur teknik Persis, sementara Sutan Harharah kini berstatus pelatih Persela.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar