Kehadiran Djadjang Nurdjaman di kursi pelatih Persib menggantikan Dejan Antonic meniupkan aroma perubahan. Sejumlah pemain apkiran alias mereka yang tidak dipakai atau tidak diperlukan oleh arsitek sebelumnya kini merasakan gairah baru.
Penulis: Budi Kresnadi/Andrew Sihombing
Sebelum memimpin Maung Bandung melawan PSM pada 2 Juli silam, Djanur, panggilan akrab sang legenda, hanya punya waktu tiga hari menukangi tim.
Hal itu tak menghentikan lelaki kelahiran Majalengka berumur 51 tahun tersebut langsung mengubah wajah Persib.
Alih-alih memakai formasi 4-3-3 misalnya, Djanur memperagakan skema 4-2-3-1 andalannya.
Kelambanan transisi Persib dari menyerang ke bertahan diakalinya dengan menempatkan M. Taufiq sebagai gelandang bertahan ganda bersama Hariono.
Selain itu, Djanur pun menurunkan pemain muda M. Nathsir di bawah mistar. Di era Dejan, tidak ada tempat bagi Taufiq dalam skema tiga gelandang awal Persib.
Baca Juga:
- Manusia Luar Angkasa Rayakan Kemenangan Cristiano Ronaldo dkk
- Ronaldo: Gelar Euro 2016 Akan Bantu Saya Raih Ballon d'Or
- Reaksi Twitter terhadap #WeAreAllLeoMessi
Pemain mungil asal Surabaya ini hanya sekali menjadi starter, yakni di pekan kedelapan versus Gresik United. Itu pun dengan catatan bahwa Hariono absen akibat hukuman akumulasi kartu kuning.
Nasib Nathsir setali tiga uang. Pemain yang akrab dipanggil Deden tersebut sebelumnya hanya menjadi pelapis abadi buat kiper gaek I Made Wirawan, yang tidak tergantikan di tim utama Maung Bandung pada tiga musim terakhir.
Djanur juga memercayai pos bek kanan kepada Dias Angga.
Pemain yang disebut terakhir memang sempat menjadi starter pada periode awal TSC, tapi belakangan ia tergeser oleh Yanto Basna. Posisi ujung tombak kini diserahkan pada Sergio van Dijk alih-alih Juan Carlos Belencoso.
"Semua pemain kini punya kesempatan menjadi starter, tergantung kondisi masing-masing dan kebutuhan tim," tutur Djanur kepada BOLA.
Dua gol yang diderita Persib dari PSM bahkan tak melunturkan keyakinan Djanur.
"Deden bisa menjawab kepercayaan yang kami berikan. Dua gol yang masuk ke gawang Persib memang sulit diantisipasi kiper mana pun," katanya.
Angin Segar
Ucapan Djanur tentu menjadi angin segar bagi para pelapis lainnya untuk terus bersaing merebut tempat utama.
Hanya, kebijakan rotasi Djanur tak pelak memunculkan dugaan lain.
Ia dianggap sengaja memarkir sejumlah pemain yang selalu menjadi pilihan utama Dejan, semacam Belencoso, Kim Jeffrey Kurniawan, dan David Laly.
Djanur tentu menampik.
Menurutnya, secara teknik dan mental, Sergio lebih siap dibandingkan dengan Belencoso saat menjamu PSM. Sang pelatih membuka kemungkinan Belencoso kembali menjadi starter.
"Begitu juga dengan Kim. Dia diturunkan di babak kedua melawan PSM karena karakter bermainnya sesuai dengan strategi pada periode tersebut," ucap pelatih yang sempat menimba ilmu di klub Italia, Inter, tersebut.
Djanur menggaransi tidak ada pemain yang diistimewakan dan pasti masuk daftar starter.
Artinya, mengingat gemuknya skuat Maung Bandung dengan 28 pemain, persaingan internal akan semakin berat.
[video]http://video.kompas.com/e/5031659114001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar