Saat tim-tim lain memilih untuk meliburkan latihan dalam rangka merayakan Idul Fitri, Persipura melakukan hal berbeda. Tim berjulukan Mutiara Hitam itu justru menetap di Kota Batu dengan menggelar pemusatan latihan untuk bertemu Pusamania Borneo FC di Stadion Segiri, Samarinda, pada 15 Juli.
Penulis: Kukuh Wahyudi/Suci Rahayu
Setelah menjalani pertandingan terakhir melawan Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring, Palembang, pada Minggu (3/7/2016), Persipura langsung bertolak menuju kota bersuhu dingin tersebut.
Sebenarnya wajar jika Persipura tak meliburkan tim karena mayoritas pemain mereka tidak merayakan Idul Fitri seperti tim-tim lain.
Namun, untuk pemain Muslim, termasuk pelatih Jafri Sastra, manajemen tetap memberikan jatah libur.
Berada di Kota Batu selama penyelenggaraan Torabika Soccer Championship (TSC) bukanlah kali pertama bagi Persipura.
Sebelumnya Boaz Solossa dkk. juga melakukan persiapan di Batu menjelang melawan Arema (26/6/2016).
“Kami melakukan persiapan di sini, semoga hasilnya maksimal,” kata Jafri, pelatih yang pernah menangani Mitra Kukar itu.
Tetap Konsentrasi
Meski dipercaya bisa bermanfaat meningkatkan taktik dan kekompakan tim, tetap menggelar latihan di Batu dikhawatirkan dapat menimbulkan kejenuhan bagi pemain.
Sejak bertamu ke markas PS TNI (19/6), Nelsom Alom cs. belum sempat kembali ke markas mereka di Jayapura.
Persipura langsung melakoni dua laga tandang kontra Arema dan Sriwijaya.
“Pasti rindu keluarga dan suasana di Papua. Tapi, kami sebagai pemain punya tanggung jawab untuk tim. Apalagi sebagai pesepak bola hal ini adalah tuntutan profesi kami,” tutur Nelson.
Dirinya memastikan bahwa lama tidak bertemu dengan keluarga tidak akan mengganggu konsentrasi pemain Persipura saat pertandingan maupun saat menjalani latihan.
“Kami sudah biasa dengan situasi seperti ini, tidak ada masalah kalau lama di luar,” ujarnya.
[video]http://video.kompas.com/e/5028922875001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar