Petenis putra Swiss, Roger Federer, mengaku sedih dan marah karena gagal melangkah ke final Wimbledon. Federer kalah dari Milos Raonic (Kanada) 3-6, 7-6(3), 6-4, 5-7, 3-6, pada babak semifinal, Jumat (8/7/2016).
Kekalahan ini memastikan Federer gagal memenangi gelar ke-8 Wimbledon. Sebelumnya, unggulan ketiga itu sudah meraih gelar pada 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2009, dan 2012.
Federer punya kesempatan memenangi laga semifinal ketika unggul dua set berbanding satu atas Raonic. Pada set keempat dia sempat membuka peluang beradu tie break saat unggul poin 40-0 dalam kedudukan tertinggal 5-6.
Namun, pukulan forehand Raonic dua double fault beruntun yang dibuat Federer membuat momentum pertandingan berbalik arah. Raonic pun memenangi set keempat lewat pukulan backhand winner.
Baca Juga:
- Guardiola: Mourinho Menyampaikan dengan Sangat Baik
- Sundulan Berkecepatan 71,2 Km Per Jam Ronaldo Banjir Pujian
- Rekan Satu Tim Ingin Buat Patrice Evra Menangis
"Saya tidak percaya membuat double fault dua kali beruntun. Sangat tidak bisa dijelaskan. Saya sangat sedih dan marah terhadap diri sendiri karena tidak seharusnya saya membiarkan Raonic keluar dari tekanan pada set tersebut, semudah itu," kata Federer yang dilansir BBC Sport, Sabtu (9/7/2016).
"Saya tahu Raonic layak memenangi pertandingan ini. Dia mendapatkannya pada akhir laga. Tetapi, saya juga banyak membantunya kembali ke permainan," ujar petenis 34 tahun itu.
Hasil yang dicatat Federer pada Wimbledon tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hasil dalam dua tahun terakhir.
Pada Wimbledon 2014 dan 2015, kolektor 17 gelar Grand Slam itu sukses mencapai babak final.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | BBC Sport |
Komentar