Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Federer Sedih dan Marah Gagal ke Final Wimbledon

By Diya Farida Purnawangsuni - Sabtu, 9 Juli 2016 | 12:31 WIB
Reaksi petenis Swiss, Roger Federer, setelah kehilangan poin dari lawannya, Milos Raonic (Kanada), pada laga babak semifinal Wimbledon yang berlangsung di Centre Court, The All England Lawn Tennis Club, Wimbledon, London, Inggris, Jumat (8/7/2016).
LEON NEAL/AFP PHOTO
Reaksi petenis Swiss, Roger Federer, setelah kehilangan poin dari lawannya, Milos Raonic (Kanada), pada laga babak semifinal Wimbledon yang berlangsung di Centre Court, The All England Lawn Tennis Club, Wimbledon, London, Inggris, Jumat (8/7/2016).

Petenis putra Swiss, Roger Federer, mengaku sedih dan marah karena gagal melangkah ke final Wimbledon. Federer kalah dari Milos Raonic (Kanada) 3-6, 7-6(3), 6-4, 5-7, 3-6, pada babak semifinal, Jumat (8/7/2016).

Kekalahan ini memastikan Federer gagal memenangi gelar ke-8 Wimbledon. Sebelumnya, unggulan ketiga itu sudah meraih gelar pada 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2009, dan 2012.

Federer punya kesempatan memenangi laga semifinal ketika unggul dua set berbanding satu atas Raonic. Pada set keempat dia sempat membuka peluang beradu tie break saat unggul poin 40-0 dalam kedudukan tertinggal 5-6.

Namun, pukulan forehand Raonic dua double fault beruntun yang dibuat Federer membuat momentum pertandingan berbalik arah. Raonic pun memenangi set keempat lewat pukulan backhand winner.

Baca Juga:

"Saya tidak percaya membuat double fault dua kali beruntun. Sangat tidak bisa dijelaskan. Saya sangat sedih dan marah terhadap diri sendiri karena tidak seharusnya saya membiarkan Raonic keluar dari tekanan pada set tersebut, semudah itu," kata Federer yang dilansir BBC Sport, Sabtu (9/7/2016).

"Saya tahu Raonic layak memenangi pertandingan ini. Dia mendapatkannya pada akhir laga. Tetapi, saya juga banyak membantunya kembali ke permainan," ujar petenis 34 tahun itu.

Hasil yang dicatat Federer pada Wimbledon tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hasil dalam dua tahun terakhir.

Pada Wimbledon 2014 dan 2015, kolektor 17 gelar Grand Slam itu sukses mencapai babak final.


Editor : Pipit Puspita Rini
Sumber : BBC Sport


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X