Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Materazzi Ungkap Kalimat Sebenarnya Sebelum Disundul Zidane

By Septian Tambunan - Sabtu, 9 Juli 2016 | 13:30 WIB
Pemain Prancis, Zinedine Zidane (kiri), menanduk bek Italia, Marco Materazzi, pada final Piala Dunia 2006.
DOK. 101 GREAT GOALS
Pemain Prancis, Zinedine Zidane (kiri), menanduk bek Italia, Marco Materazzi, pada final Piala Dunia 2006.

Bek tengah legendaris Italia, Marco Materazzi, mengungkapkan kalimat yang sebenarnya dia ucapkan sebelum disundul oleh eks kapten Prancis, Zinedine Zidane, pada final Piala Dunia 2006.

Materazzi dan Zidane merupakan bintang dari laga puncak tersebut.

Zidane mencetak gol pada menit ke-7 dan Materazzi menyamakan skor pada menit ke-19. Italia akhirnya keluar sebagai juara setelah menang 5-3 dalam drama adu penalti.

Kendati Gli Azzurri menjadi kampiun, Materazzi mengaku salah. Apalagi, perbuatan pria berusia 42 tahun ini sampai membangkitkan amarah Zidane, yang akhirnya melepaskan tandukan dan dikartu merah wasit.

"Apa yang saya katakan sungguh bodoh," ujar Materazzi dalam wawancara dengan surat kabar Prancis, L'Equipe, Jumat (8/7/2016).

"Akan tetapi, saya tidak pantas menerima reaksi Zidane. Anda akan mendengar kata-kata yang lebih kasar di jalanan Naples, Milan, atau Paris dengan kalimat yang lebih serius," tuturnya lagi.

Kalimat versi yang paling umum dari peristiwa tersebut sampai sekarang adalah Materazzi menghina ibu Zidane. Namun, Bek Terbaik Serie A 2007 itu menyangkal.

"Ibu saya meninggal saat saya berusia 15 tahun. Saya tidak akan pernah menghina seorang ibu," kata Materazzi.

Baca Juga:

"Saya berbicara tentang adiknya," ucapnya lagi.

Sebelumnya, Materazzi juga pernah bercerita lebih jauh bahwa kejadian bermula ketika dia menarik baju Zidane.

Lalu, Zidane mengatakan, "Jika kamu menginginkan baju saya, akan saya berikan setelah laga," dan Materazzi menjawab, "Saya lebih suka pelacur seperti saudara perempuan Anda."

Di sisi lain, mantan bintang lini belakang Inter Milan ini menyesalkan tindakannya yang membuat dia terus dibayang-bayangi kesalahan. Dia berharap bisa lebih mengingat golnya dalam laga puncak tersebut.

"Saya tidak menyimpan dendam apapun dan tidak akan pernah," ujar Materazzi.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor :


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X