Bek tengah legendaris Italia, Marco Materazzi, mengungkapkan kalimat yang sebenarnya dia ucapkan sebelum disundul oleh eks kapten Prancis, Zinedine Zidane, pada final Piala Dunia 2006.
Materazzi dan Zidane merupakan bintang dari laga puncak tersebut.
Zidane mencetak gol pada menit ke-7 dan Materazzi menyamakan skor pada menit ke-19. Italia akhirnya keluar sebagai juara setelah menang 5-3 dalam drama adu penalti.
Kendati Gli Azzurri menjadi kampiun, Materazzi mengaku salah. Apalagi, perbuatan pria berusia 42 tahun ini sampai membangkitkan amarah Zidane, yang akhirnya melepaskan tandukan dan dikartu merah wasit.
"Apa yang saya katakan sungguh bodoh," ujar Materazzi dalam wawancara dengan surat kabar Prancis, L'Equipe, Jumat (8/7/2016).
"Akan tetapi, saya tidak pantas menerima reaksi Zidane. Anda akan mendengar kata-kata yang lebih kasar di jalanan Naples, Milan, atau Paris dengan kalimat yang lebih serius," tuturnya lagi.
Exactly 10 years ago, Zidane headbutted Materazzi in the World Cup final https://t.co/vLgOpBe4bp pic.twitter.com/NSUvBbg9O9
— VICE UK (@VICEUK) July 8, 2016
Kalimat versi yang paling umum dari peristiwa tersebut sampai sekarang adalah Materazzi menghina ibu Zidane. Namun, Bek Terbaik Serie A 2007 itu menyangkal.
"Ibu saya meninggal saat saya berusia 15 tahun. Saya tidak akan pernah menghina seorang ibu," kata Materazzi.
Baca Juga:
- Sundulan Berkecepatan 71,2 Km Per Jam Ronaldo Banjir Pujian
- Rekan Satu Tim Ingin Buat Patrice Evra Menangis
- Pacar Ungkap Eksekusi Simone Zaza di Atas Ranjang
"Saya berbicara tentang adiknya," ucapnya lagi.
Sebelumnya, Materazzi juga pernah bercerita lebih jauh bahwa kejadian bermula ketika dia menarik baju Zidane.
Lalu, Zidane mengatakan, "Jika kamu menginginkan baju saya, akan saya berikan setelah laga," dan Materazzi menjawab, "Saya lebih suka pelacur seperti saudara perempuan Anda."
Di sisi lain, mantan bintang lini belakang Inter Milan ini menyesalkan tindakannya yang membuat dia terus dibayang-bayangi kesalahan. Dia berharap bisa lebih mengingat golnya dalam laga puncak tersebut.
"Saya tidak menyimpan dendam apapun dan tidak akan pernah," ujar Materazzi.
Editor | : |
Komentar