Meski di tahun ini masih ada kasus keributan suporter di Indonesia, sepak bola dalam negeri patut bersyukur karena ada kelompok suporter yang tetap menunjukkan kreativitas positifnya. Kreativitas itu tak hanya terwujud di dalam stadion, tapi di luar stadion dengan bidang yang belum identik dengan peran suporter. BOLA mengambil contoh dari tiga komunitas suporter, yakni:
Penulis: Kukuh Wahyudi
AREMA STATS
Arema Stats merupakan kelompok kecil dari Aremania (suporter Arema) yang begerak dibidang statistik. Berdiri sejak akhir 2013, Arema Stats secara sukarela menyuplai data statistik performa Singo Edan ke tim pelatih Arema.
“Beberapa hari lalu, coach Milo (Milomir Seslija) minta statistik Arema selama eranya. Tak hanya dia, beberapa pemain juga kerap minta data pribadinya ke kami,” ujar Bramasta Gelorawan, anggota Arema Stats.
JAKONLINE
Berdiri sejak 2001, Jakonline tetap eksis sampai saat ini lewat situs mereka, www.jakonline. asia. Meski tidak berada dalam struktur organisasi kelompok suporter Persija yang lebih besar, The Jakmania, kontribusinya untuk sesama suporter tidak kalah.
“Visi kami adalah memberikan informasi kepada sesama Jakmania, terutama yang di luar Jakarta,” kata Zani Alwianto, Sekretaris Jakonline.
PASOEPATI
Suporter Persis Solo, Pasoepati, menunjukkan kontribusi nyata kepada tim kebanggaan mereka. Sejak 2013, mereka berinisiatif membuat koperasi suporter.
Koperasi itu menjalankan bisnis yang keuntungannya akan dialokasikan membantu kas klub. Salah satu bisnis mereka adalah menjual kaus yang menyimbolkan Persis. Cara ini kini sudah mulai diterapkan oleh beberapa kelompok suporter lain.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.677 |
Komentar