Direktur Utama (Dirut) PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Joko Driyono, kembali memberikan pernyataan terkait sanksi bagi Persija Jakarta. Selaku operator Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016, PT GTS menghukum tim Ibu Kota bermain tanpa suporter setianya, Jakmania, hingga akhir kompetisi.
Sebelumnya, Komisi Disiplin (Komdis) TSC sudah memberikan sanksi denda sebesar Rp 100 juta dan kekalahan 0-3 dari Sriwijaya FC. Semua akibat ulah onar oknum penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (24/6/2016).
Namun, bukan berarti dalam enam bulan sisa TSC, laga kandang dan tandang Persija akan tanpa penonton sama sekali. Pasalnya, yang dilarang dalam penyampaian Joko Driyono adalah atribut yang berhubungan dengan Persija.
"Ya, mereka-mereka dengan atribut yang identik dengan Persija tidak boleh masuk stadion. Asalkan tidak membawa nama Jakmania, mereka baru boleh masuk," ucap Joko Driyono, Rabu (29/6/2016).
Baca juga:
- Indonesia Juarai Piala AFF 2016, Misi Pemain Naturalisasi Ini
- Timnas Indonesia Hanya Pakai Lima Pemain Lama di Piala AFF 2016
- Inilah Solusi Kebocoran Tiket Arema
Pada Indonesia Super League (ISL) 2008, hal serupa pernah diterapkan pada Aremania, suporter Arema Indonesia (kini Arema Cronus).
Kala itu, akibat kerusuhan suporter pada akhir musim 2007, Aremania dihukum mendukung klub kesayangannya tersebut tanpa embel-embel klub.
"Memisahkan fans dengan klub sepak bola merupakan hukuman yang sangat berat bagi sebuah klub. Semoga ini menjadi yang terakhir," katanya.
Lebih lanjut, Joko menyatakan harapannya agar sanksi tersebut menjadi efek cegah dan efek jera bagi suporter di Indonesia. Pria asal Ngawi itu pun menginginkan dampak positif bagi sepak bola Indonesia di masa depan setelah sanksi ini diterapkan.
[video]http://video.kompas.com/e/4942285634001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar