KUTA, JUARA.net – Latihan Bali United mungkin bakal terganggu karena ada ancaman boikot dari Asosiasi PSSI Kabupaten Badung (Askab PSSI Badung). Mereka mengakui kecewa dengan sikap Bali United selama bermukim di Pulau Dewata.
Sejak pindah ke Pulau Dewata, Bali United memakai dua lapangan untuk berlatih. Arena itu adalah lapangan Trisakti di Legian dan lapangan Banteng di Seminyak. Lapangan itu berada di wilayah Askab PSSI Badung. Pemakaian fasilitas ini bisa bermasalah.
Dalam waktu dekat ini, Ketua Umum Askab PSSI Badung, Nyoman Graha Wicaksana bakal mengirim surat ke Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Bali. Mereka juga akan bertindak secara nyata atas niat mereka itu.
”Pastinya, kami bakal bersikap dengan tegas untuk membicarakan soal eksistensi Bali United di Bali,” kata Graha Wicaksana di Badung kepada JUARA, Rabu (29/6/2016).
”Mereka ada tetapi tidak memiliki kontribusi teknis soal pemain ke daerah asal pemain itu sendiri. Mereka juga seolah tidak memberikan manfaat bagi sepak bola Bali ke depannya,” lanjutnya.
Baca juga:
- Indonesia Juarai Piala AFF 2016, Misi Pemain Naturalisasi Ini
- Timnas Indonesia Hanya Pakai Lima Pemain Lama di Piala AFF 2016
- PSS Sleman Langsung Main 'Ancam' Martapura FC
Menurut Graha, klub profesional harus tetap memperhatikan kepentingan daerah dimana tim itu bermarkas. Apalagi, semua demi kepentingan besar nama daerah.
”Sebenarnya, apa sih susahnya manajemen Bali United melakukan kulo nuwun atau permisi dengan pihak-pihak yang yang memiliki peranan besar dalam mencetak pemain-pemain berkualitas yang sekarang direkrut,” tutur Graha.
Pria yang biasa disapa Koming itu juga menyesalkan seakan-akan Bali United menganggap tidak ada PSSI Badung. Mereka hanya mencomot para pemain yang sudah jadi,” ucap Graha.
”Padahal, pemain seperti Komang Adi Parwa menjadi pesepak bola seperti sekarang ini juga melalui proses pembinaan. Dia mengikuti turnamen lokal maupun nasional atas kiprah PSSI Badung maupun klub dibawahnya,” lanjutnya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar