Pelatih Persija Jakarta, Paulo Camargo, menyebut timnya seperti sebuah sekolah. Menurut pelatih Brasil ini, setiap pemain junior harus menghargai seniornya dan sebaliknya, para pilar senior mesti mengayomi juniornya.
Pada Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016, Persija banyak dihuni pemain muda dan muka baru. Namun, pilar-pilar lama berpengalaman seperti Ismed Sofyan, Amarzukih, hingga Bambang Pamungkas tetap menjadi tulang punggung mereka.
Oleh karena itu, penting bagi para pemain muda seperti bek Andik Rendika Rama, gelandang Abrizal Umanailo, hingga penyerang Aldi Al Achya untuk mengambil ilmu dari para seniornya tersebut.
Baca juga:
- Indonesia Juarai Piala AFF 2016, Misi Pemain Naturalisasi Ini
- Timnas Indonesia Hanya Pakai Lima Pemain Lama di Piala AFF 2016
- PSS Sleman Langsung Main 'Ancam' Martapura FC
"Saya terus menekankan kepada para pemain muda untuk bermain lebih percaya diri. Soalnya, mereka pemain berpotensi bagus jika ingin terus mengasah kemampuannya," kata Camargo, Selasa (28/6/2016).
Tidak hanya itu, Camargo juga menegaskan bagaimana para pemain muda harus bersikap. Pastinya, pelatih berusia 49 tahun itu ingin suasana ruang ganti timnya kondusif.
"Persija itu sama seperti sebuah sekolah. Jika Anda pergi ke sekolah, Anda harus menghormati senior dan begitupun berlaku sebaliknya. Di Persija, banyak pemain senior yang dapat menjadi anutan," ucapnya.
Pada sesi latihan Persija di lapangan Nurhanudin, Yon Zikon 14, Jakarta Selatan, Senin (27/6/2016), memang sempat terjadi sedikit friksi antara bek senior Maman Abdurrahman (34) dan pemain muda Firmansyah Priyatna (21).
Namun, insiden kecil tersebut langsung ditangani dengan baik oleh Paulo Camargo.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar