HOUSTON, JUARA.net – Timnas Amerika Serikat (AS) memiliki satu pemain yang sedikit ’berbau’ PSIM Yogyakarta saat bertarung di Copa America Centenario 2016. Pemain tersebut adalah gelandang Darlington Nagbe.
Selama AS berlaga di Copa America Centenario 2016, pesepak bola berusia 25 tahun ini sudah dimainkan dua kali dimainkan pelatih Juergen Klinsmann. Darlington Nagbe merupakan imigran asal Liberia.
Namun, bakat besar yang dimiliki oleh Darlington membuatnya mampu menembus timnas AS. Walaupun, debut pemuda kelahiran Monrovia, Liberia membela skuat senior The Yanks baru pada usia 24 tahun.
Pada turnamen ini, Darlington dua kali main pada laga terakhir fase Grup A dan pertandingan semifinal. Dalam dua kesempatan ini, pemain dengan nomor punggung 10 itu selalu jadi pilar pengganti.
Baca juga:
- BSU Optimistis Ambil Poin dari Madura United
- Tiba di Fiji, Timnas Malaysia 'Terbakar' di Lapangan yang Buruk
- Coret Semua Pilar Asing, Eks Pemain Vitesse Merapat ke PSM Makassar
Kebintangan Darlington Nagbe mulai bersinar sejak 2011 bersama klub Major League Soccer (MLS), Portland Timbers. Dia bergabung dengan klub asal Oregon itu setelah tampil apik dengan tim divisi bawah, Cleveland Internationals.
Ternyata, darah sepak bola kental mengalir dalam diri Darlington. Ayahnya adalah Joe Thunder Amstrong Nagbe, pesepak bola timnas Liberia era 1980-an hingga 2005. Nagbe senior kapten timnas Liberia yang satu angkatan dengan eks bintang AC Milan, George Weah.
Pada masa akhir kariernya atau sejak 2003, Joe Nagbe bermain di Indonesia sampai 2007. Klub Indonesia yang pernah dibela Joe Nagbe adalah PSIM Yogyakarta, PSPS Pekanbaru, Persela Malang, serta Persiba Bantul.
Kala Joe Nagbe berkarier di Indonesia, Darlington tumbuh besar bersama ibunya, Somah, dan adiknya Martha di Negeri Paman Sam. Darlington hanya lima bulan berada di Liberia, sebelum diajak ibunya pergi ke Eropa.
OregonLive menulis kehidupan masa kecil Darlington dan Somah yang penuh perjuangan. Somah tak tahan dengan perang saudara di negerinya akhirnya menyusul Joe Nagbe ke Eropa.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | OregonLive |
Komentar