PALEMBANG, JUARA.net – Manajemen Sriwijaya FC menuntut kepastian laga tandang mereka kontra Persija Jakarta yang terhenti, Jumat (24/6/2016) malam. Sebab, klub berjulukan Laskar Wong Kito itu punya kewajiban lain yaitu main di kandang akhir pekan depan.
Sriwijaya FC dijamu Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan pertandingan ini dihentikan saat memasuki menit ke-81. Kericuhan suporter jadi penyebab laga ini harus stop.
Untuk itu, manajemen Sriwijaya FC berharap operator TSC 2016 cepat memberikan keputusan. Mengingat, anak asuh Widodo Cahyono Putro masih akan menjalani laga kandang melawan Persipura Jayapura.
Menurut Manajer Sriwijaya FC, Nasrun Umar, pihaknya sangat memahami keputusan panitia pelaksana (panpel) laga Persija yang menghentikan pertandingan.
Baca juga:
- BSU Optimistis Ambil Poin dari Madura United
- Tiba di Fiji, Timnas Malaysia 'Terbakar' di Lapangan yang Buruk
- Coret Semua Pilar Asing, Eks Pemain Vitesse Merapat ke PSM Makassar
”Sebagai tamu, tentu kami harus menghormati semua keputusan yang diambil. Apalagi situasi di lapangan memang tidak memungkinkan lagi,” kata Nasrun Umar, Sabtu (25/6/2016).
”Namun, kami berharap operator TSC dapat cepat mengambil keputusan karena terkait jadwal Sriwijaya untuk laga selanjutnya,” lanjutnya.
Nasrun mengatakan, Sriwijaya FC masih akan menghadapi Persipura sebelum liburan lebaran. Pertandingan di Stadion Jakabaring itu sesuai jadwal akan terlaksana pada 4 Juli 2016.
”Keputusan ini harus cepat diambil, apakah akan dilanjutkan pertandingan yang sisa 9 menit atau tidak. Kami butuh kepastian tempatnya serta keputusan yang lain,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui pertandingan ini terhenti karena suporter tuan rumah, The Jack Mania memasuki lapangan pada menit 81 akibatnya terjadi bentrok dengan petugas keamanan.
Pada laga ini, Sriwijaya FC untuk sementara berhasil unggul atas Persija 1-0. Gol skuat Laskar Wong Kito dicetak Hilton Moirera pada menit ke-80 melalui tendangan bebas.
Keunggulan Sriwijaya FC tidak diterima oleh sebagian penonton di tribune timur SUGBK. Lalu, suporter tuan rumah masuk ke lapangan sehingga polisi terpaksa menyemprotkan gas air mata untuk membubarkan penonton.
Panpel terpaksa menghentikan pertandingan karena kondisi tidak kondusif.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar