Pilihan warga Inggris untuk keluar dari Uni Eropa menimbulkan pertanyaan tentang efek yang ditimbulkan terhadap Premier League. Namun, Direktur Eksekutif Premier League, Richard Scudamore, optimistis bahwa Brexit tidak akan memberi pengaruh buruk bagi Premier League.
Berdasarkan referendum yang diadakan pada Jumat (24/6/2016), lebih dari 50 persen warga Inggris memilih opsi Brexit atau keluar dari Uni Eropa.
Hasil referendum tersebut akan membawa efek bagi Inggris, termasuk di kompetisi Premier League.
Scudamore sendiri memilih opsi Inggris bertahan di Uni Eropa.
Feel ashamed of my generation. We've let down our children and their children.
— Gary Lineker (@GaryLineker) June 24, 2016
Namun, dengan hasil referendum yang sudah dipastikan hasilnya, Scudamore tidak khawatir bahwa Brexit akan menghambat kelangsungan Premier League.
"Premier League sangat sukses dan memiliki daya tarik domestik dan global. Dua hal tersebut akan terus terjadi, terlepas dari hasil referendum," kata Scudamore.
I always thought it's a good sign when people want to come to your country. Might be a time soon when UK will have to ask people to come
— Didi Hamann (@DietmarHamann) June 24, 2016
Baca Juga:
- Lupakan Pensiun, Paul Scholes Siap Bermain di Liga India
- Pakai Kostum Maradona, Pemain Jepang Siap Cetak 10 Gol dan 10 Assist
- Messi Sebut Asosiasi Sepak Bola Argentina sebagai Bencana
Dia pun belum tertarik membahas implikasi lain dari kemenangan kubu Brexit ini.
"Rasanya kurang bermanfaat kalau kita mempertanyakan kemungkinan-kemungkinan terburuk sebelum segalanya jelas. Yang pasti, kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga terkait," kata Scudamore.
Hasil referendum tersebut menimbulkan reaksi cukup keras. Sebagian besar pihak yang memilih Inggris bertahan di Uni Eropa menyayangkan hasil yang memenangkan wacana Brexit.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Evening Standard |
Komentar