Tidak sulit mencari dasar favoritisme Argentina atas Venezuela di perempat final Copa America Centenario, Minggu (19/6/2016). Dari sisi rekor pertemuan kedua kubu misalnya, didominasi oleh Tim Tango dengan 20 kemenangan dari 21 laga.
Penulis: Andrew Sihombing
Dari semuanya, kekayaan materi pemain Albiceleste jelas menjadi alasan utama.
Hal ini yang membuat Gerardo Martino leluasa merotasi pemain kendati sang pelatih sudah memiliki gambaran skuat idealnya sendiri.
Buktinya tersaji di laga ketiga Grup D kontra Bolivia. Martino menurunkan sejumlah pelapis, tetapi tetap saja Argentina bisa meraih kemenangan meyakinkan di pertandingan yang sudah tak berpengaruh bagi kelolosan mereka itu.
Ketiga gol Argentina dalam laga itu bahkan diciptakan oleh pemain yang tidak menjadi starter di sepasang partai awal, yakni Erik Lamela, Ezequiel Lavezzi, serta Miguel Cuesta.
"Kami sedang dalam momentum bagus. Banyak pemain yang sudah pulih dari cedera dan kami siap untuk babak penentuan," ujar Martino di ESPN.
[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4943791111001&preload=none[/video]
Saking dalamnya skuat Argentina, pemain sekelas Sergio Aguero bahkan cuma menjadi pelapis.
Striker yang biasa dipanggil Kun itu masuk dari bangku cadangan di duel kontra Cile dan Panama, lalu menjadi starter di pertandingan terakhir versus Bolivia.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.674 |
Komentar