MALANG, JUARA.net – Tragedi cerawat di Stadion Gelora Bangkalan, markas Madura United, pada Senin (13/6/2016) lalu yang berimbas pada tiga laga usiran klub itu. Panitia pelaksana (panpel) Arema Cronus pun waswas.
Panpel Arema pun melakukan antisipasi agar kejadian serupa tidak merembet ke Malang. Bahkan, mereka telah merumuskan lima cara untuk mengantisipasi hal itu.
”Kami tidak ingin kejadian serupa terjadi di Stadion Kanjuruhan. Untuk itu, sebelumnya kami sudah siapkan antisipasi. Meski yang terjadi skala kecil, tetapi hal serupa sudah berimbas pada sanksi,” ujar Ketua panpel Arema, Abdul Haris.
”Kami ingin suasana Stadion Kanjuruhan tetap kondusif, karena sudah dua kali kita mendapatkan sanksi akibat flare dan smoke bomb."
Ketua Panpel Arema, Abdul Haris
Oleh sebab itu, jelang pertandingan melawan Persija Jakarta di Kanjuruhan pada Minggu (19/6/2016), panpel Arema sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi. Ada lima poin penting yang akan dilakukan oleh Arema.
Panpel Arema akan melakukan koordinasi dengan Aremania di Kanjuruhan pada Jumat (17/6/2016). Mereka melakukan sosialisasi secara masif melalui media dan melakukan koordinasi dengan aparat keamanan.
Baca juga:
- Gelandang Bali United Alami Patah Tangan Saat Latihan
- Sanksi ke Pemain Semen Padang Turun, Sebelum Mereka 'Diadili'
- Lebih Dekat dengan Maradona, Fisioterapis 'Penyembuh' Gonzales
Mereka akan melakukan sweeping ketat di pintu masuk stadion dan menangkap pelaku yang kedapatan menyalakan flare.
”Kami ingin suasana Stadion Kanjuruhan tetap kondusif, karena sudah dua kali kita mendapatkan sanksi akibat flare dan smoke bomb. Hal itu memberikan kerugian pada manajemen,” tutur Haris.
Jauh sebelum tragedi Madura terjadi, panpel Arema memiliki pengalaman pahit perihal menyalanya cerawat dan bom asap di Kanjuruhan. Kejadian dua kali berturut-turut, mereka mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin GTS.
Sanksi berujung denda dengan total Rp 25 juta tersebut terjadi saat Arema menjamu Persiba Balikpapan pada Minggu (1/5/2016). Lalu pada pertandingan melawan Bhayangkara Surabaya United (BSU ) pada 15 Mei 2016.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar