BALIKPAPAN, JUARA.net – Gelandang serang Persiba Balikpapan, Syamsir Alam membagi pengalamannya menjalankan ibadah puasa di berbagai belahan dunia. Meski begitu, menjalankan ibadah puasa di Indonesia tetap paling berkesan baginya.
Sepanjang karier sepak bolanya, Syamsir Alam pernah berkelana di tiga benua, Asia, Amerika, dan Eropa. Di Benua Amerika, Syamsir pernah menghabiskan waktu bersama tim SAD Uruguay dan juga Penarol.
Dia juga bergabung untuk trial dalam beberapa bulan dengan klub Major League Soccer (MLS), DC United. Sementara itu, CS Visse menjadi klub yang dibela Syamsir saat berkiprah di Eropa, tepatnya Belgia.
Kini, Syamsir Alam tercatat sebagai salah satu pemain di klub Indonesia, Persiba Balikpapan.
Baca juga:
- Lebih Dekat dengan Maradona, Fisioterapis 'Penyembuh' Gonzales
- Rahasia Kekompakan Pemain Madura United di Luar Lapangan
- Terdampar di Papan Tengah, Semen Padang Punya Misi Khusus
”Waktu di Uruguay paling beda, karena di sana pelatihnya tahu budaya Indonesia. Mereka membuat keputusan menggeser latihan setelah pemain buka puasa,” kata Samsyir.
Tantangan paling berat dijalaninya saat harus menjalankan ibadah puasa di Belgia dan Amerika Serikat.
”Kalau di Belgia dan Amerika Serikat (AS), jujur lebih sering tidak puasa. Karena, saya kan harus ikut ritme latihan mereka, pagi dan sore,” tuturnya.
Meski mengecap banyak pengalaman di luar negeri, lelaki kelahiran Sumatra Barat ini mengaku bahwa situasi bulan Ramadan di Indonesia adalah yang terbaik.
Semarak dan antusiasme lebih dirasakanya saat menjalankan ibadah puasa di Tanah Air daripada negara lain.
”Kalau puasa jelas lebih enak di Indonesia, karena di sini kan semarak. Kalau di luar negeri sepi, saya tidak merasa seperti puasa,” tandas Syamsir.
[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4943812971001&preload=none[/video]
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar