Petenis putri Rusia, Maria Sharapova, resmi mengajukan banding terhadap larangan bertanding dua tahun yang dijatuhkan Federasi Tenis Internasional (International Tennis Federation/ITF).
Pengajuan banding Sharapova ini dilakukan ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (Court of Arbitration for Sport/CAS), Selasa (14/6/2016) waktu setempat.
"Dalam bandingnya ke CAS, Sharapova meminta pembatalan sanksi dua tahun yang diberikan ITF terkait pelanggaran aturan anti-doping," tulis CAS dalam pernyataan yang dilansir Reuters, Rabu (15/6/2016).
"Sharapova mengajukan periode hukuman tersebut dihapus, atau dalam opsi lain, dikurangi," kata CAS lagi.
Mantan petenis nomor satu dunia itu menilai hukuman yang diberikan ITF sangat tidak adil dan berat, mengingat dirinya tidak pernah berniat berbuat curang dan melanggar aturan anti-doping.
Sharapova berharap bisa memenangi pengajuan banding dan berkesempatan memperkuat Rusia pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Agustus mendatang.
Baca Juga:
- Messi Akan Dibunuh Jika Cukur Janggut
- Pilih De Gea daripada Casillas, Del Bosque Buka Mulut
- 'Jangan Menangis Cristiano Ronaldo'
Sharapova mendapat hukuman larangan bertanding selama dua tahun karena terbukti memakai zat terlarang meldonium, dalam tes doping pada Australia Terbuka 2016.
Sharapova mengakui hal tersebut dengan menggelar konferensi pers pada Maret 2016. Dalam pernyataannya saat itu, petenis berusia 29 tahun ini menjelaskan bahwa dia mengonsumsi meldonium sejak 2006.
Dia mengaku tidak tahu bahwa zat tersebut sudah masuk dalam daftar larangan Badan Anti-doping Dunia (World Anti-Doping Agency/WADA) sejak awal 2016.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | Reuters |
Komentar