Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Aplikasi 'Sport Science' Tunjang Persiapan Pebulu Tangkis ke Olimpiade

By Delia Mustikasari - Rabu, 15 Juni 2016 | 17:45 WIB
Pasangan ganda putri, Nitya Krishinda Maheswari (kanan) dan Greysia Polii, melakukan tos setelah meraih poin atas lawannya, Bao Yixin/Chen Qingchen (China), pada laga babak final Australia Terbuka 2016 di Sydney Olympic Park, Sydney, Australia, Minggu (12/6/21016).
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda putri, Nitya Krishinda Maheswari (kanan) dan Greysia Polii, melakukan tos setelah meraih poin atas lawannya, Bao Yixin/Chen Qingchen (China), pada laga babak final Australia Terbuka 2016 di Sydney Olympic Park, Sydney, Australia, Minggu (12/6/21016).

Tim bulu tangkis Indonesia akan memanfaatkan aplikasi sport science dalam persiapan menuju Olimpiade Rio 2016.

Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) sebelumnya menyoroti ketahanan fisik sebagai hal utama yang perlu dibenahi para atlet jelang keberangkatan pada akhir Juli 2016.

Kepala Sub Bidang Fisik PP PBSI, Felix Ary Bayu Martha, memberikan paparan mengenai dua hal yang menjadi sasaran utama dalam program pembenahan fisik atlet, yang juga merupakan bagian program persiapan ke Rio.

"Kami mau mengangkat kondisi fisik atlet kembali, terutama di bagian recovery. Proses pemulihan itu sangat penting, sama pentingnya dengan latihan," ujar Felix dalam wawancara bersama badmintonindonesia.org.

Menurut Felix, di tengah padatnya jadwal pertandingan bulu tangkis, setiap atlet dituntut untuk kembali dalam kondisi prima dalam waktu yang relatif cepat.

Dalam satu turnamen pun, terkadang ada atlet harus bermain rubber game yang sangat menguras stamina.

"Mereka harus kembali prima untuk mengikuti turnamen pada hari selanjutnya. Apalagi, ada pemain yang bermain rangkap pada dua nomor," tutur Felix.

Untuk itu, PBSI memanfaatkan sport science yang menjadi 'penyambung lidah' antara pelatih fisik dan atlet berupa aplikasi yang bisa memantau kondisi fisik atlet usai bertanding atau latihan.

Lewat aplikasi yang diinstal di telepon genggam tiap atlet akan tercermin kondisi atlet sesungguhnya, sehingga pelatih dapat menyesuaikan intensitas latihan yang sesuai dengan kondisi atlet.

Pelatih fisik selanjutnya telah menyiapkan berbagai program pemulihan yang dapat dilakukan atlet sesuai dengan kondisi masing-masing.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : badmintonindonesia.org


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X