Entah hanya ingin merendah atau memang demikian kenyataannya, Antonio Conte menyebut tim nasional Italia yang diasuhnya sekarang tidak akan bisa menjadi juara Euro 2016, yang bergulir mulai 10 Juni.
Penulis: Dian Savitri
Menurut Conte, banyak cacat yang ada di tubuh skuat Italia pilihannya. Namun, ia tidak punya banyak pilihan agar bisa merombak tim. Italia tidak punya banyak pemain muda. Italia bahkan merupakan tim dengan skuat tertua keempat di antara 24 peserta Euro 2016. Hanya tujuh pemain, dari 23, yang berusia 25 tahun atau lebih muda.
Conte menyorot lebih jauh tentang pemain-pemain muda Italia; cederanya gelandang yang bermain di Paris Saint-Germain, Marco Verratti; dan apa yang dibutuhkan oleh tim nasional Italia saat ini kalau mau sukses di Prancis.
Kepada BBC, Conte melakukan wawancara pertamanya dalam bahasa Inggris. Sudah pasti ia akan sering melakukannya saat menangani klub Premier League, Chelsea, yang akan dijalani usai Piala Eropa 2016.
Bagaimana kondisi tim nasional Italia saat ini, terutama setelah tersingkir di fase grup Piala Dunia 2014 dan bersiap diri untuk Euro 2016?
Saat ini bukan momen yang bagus untuk sepak bola kami. Memang penting kalau skuat punya good spirit. Saya bekerja keras untuk itu. Kecuali bisa menemukan jalan yang tepat, maka kami hanya akan menjadi outsider selama di Prancis nanti.
Apakah cederanya Verratti adalah kehilangan yang sangat masif untuk Italia?
Dia adalah pemain muda terbagus di Italia saat ini. Dia juga punya banyak pengalaman internasional bersama klubnya, PSG. Pemain-pemain muda lainnya juga bagus. Akan tetapi, mereka tidak punya pengalaman internasional seperti Verratti. Sulit untuk menemukan pemain muda yang kuat di Italia. Untuk itu, kami berusaha membentuk sebuah skuat yang bagus.
Lalu, apa yang harus dilakukan Italia agar bisa sukses di Prancis nanti?
Ini untuk suporter dan semua pihak yang bersangkutan dengan tim nasional Italia: dukunglah mereka, tetap dekat. Bersatu. Penting untuk para pemain bisa merasakan kepercayaan itu. Saya tahu saat ini adalah masa yang sulit. Namun, bersama-sama, kami bisa mengatasi semua kesulitan.
Sayang sekali Andrea Pirlo tidak masuk dalam skuat. Andrea adalah pemain hebat. Saya bekerja bersamanya selama tiga tahun di Juventus dan kami sukses bersamanya. Saya sangat menyayanginya. Namun, untuk saat ini, saya harus menemukan pemain yang cocok untuk Italia dan pemilihannya tidak boleh berdasarkan dorongan hati. Saya tidak suka Andrea tidak ada dalam skuat. Tapi, inilah kehidupan dan kami harus terus melangkah.
Setelah Piala Dunia dua tahun lalu, banyak yang menyatakan kalau Italia kehilangan identitas.
Saya yakin telah mengembalikan identitas yang hilang itu. Sangat penting untuk memiliki identitas dan ketika skuat negara lain melihat kami bermain, mereka akan mengenali bahwa itu Italia. Saya suka memainkan sepak bola ofensif dan atraktif, dengan intensitas tinggi. Saya selalu menyukai kata “menang”. Kebanyakan orang memakai kata itu dengan ringan, namun untuk saya, menang itu sangat, sangat sulit. Saya orang yang perfeksionis, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Saya ingin yang terbaik untuk diri dan orang-orang yang bekerja dengan saya.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar