Petenis asal Rusia, Maria Sharapova (29), berencana mengajukan banding atas larangan bermain dua tahun yang diberikan oleh Federasi Tenis Internasional (ITF).
ITF memberi sanksi tersebut menyusul hasil tes doping pada 26 Januari 2016 yang menyatakan Sharapova mengonsumsi zat meldonium.
Panel independen yang ditunjuk oleh ITF mengatakan bahwa Sharapova mengonsumsi meldonium bukan untuk sengaja berbuat curang.
Namun, ketiga anggota panel tersebut sepakat bahwa Sharapova tetap wajib mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sharapova tidak tinggal diam. Dalam pernyataan resminya, petenis yang memenangi dua gelar Prancis Terbuka tersebut mengatakan bahwa keputusan ITF terlalu berat.
"Kesimpulan bahwa saya tidak dengan sengaja melanggar aturan anti-doping memang benar, tetapi saya tidak bisa menerima hukuman larangan bermain dua tahun tersebut," kata Sharapova.
Maria Sharapova responds immediately, says she will appeal the 2-year suspension. https://t.co/c9kQ40MbrG
— The Associated Press (@AP) 8 June 2016
Dia pun berniat mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase untuk Olah Raga (CAS).
"Anggota panel yang ditunjuk ITF sepakat bahwa saya tidak melakukan kesalahan dengan sengaja. Namun, mereka tetap melarang saya bermain tenis selama dua tahun. Saya akan segera mengajukan banding ke CAS," tutur Sharapova.
Hukuman untuk Sharapova berlaku sejak 26 Januari 2016, tanggal yang sama ketika dia melakukan tes doping setelah bertanding di babak 8 Besar Australia Terbuka.
Hasil tes menunjukkan bahwa Sharapova mengonsumsi meldonium, zat yang masuk ke dalam daftar zat terlarang oleh WADA sejak awal 2016.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | AP |
Komentar