Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Semen Padang Harus Lalui Perjalanan Berat Pada Laga Perdana Ramadan

By Yosrizal - Rabu, 8 Juni 2016 | 15:35 WIB
Pelatih Nilmaizar harus putar otak jelang laga Semen Padang kontra tuan rumah Perseru Serui akhir pekan ini. Semen Padang terancam kelelahan menuju laga ini.
SUCI RAHAYU/BOLA/JUARA.NET
Pelatih Nilmaizar harus putar otak jelang laga Semen Padang kontra tuan rumah Perseru Serui akhir pekan ini. Semen Padang terancam kelelahan menuju laga ini.

PADANG, JUARA.net – Semen Padang akan melakoni laga perdana pada lanjutan TSC 2016 di bulan Ramadan dengan perjalanan berat dan sulit. Rabu (8/6/2016), Semen Padang untuk menuju kandang Perserui Serui di Kepulauan Yapen, Papua.

Hengky Ardiles dkk pada pukul 17.00 WIB berangkat dari Bandara Internasional Minakgkabau, Padang. Diperkirakan, perjalanan mereka sekitar delapan jam untuk sampai di Kota Serui, markas Perserui.

Semen Padang akan dijamu Perseru di Stadion Marora, Sabtu (11/6/2016). Menuju Serui, rombongan klub berjulukan Kabau Sirah harus melakukan tiga kali transit dari Padang.

”Benar. Paling tidak, kami harus menempuh perjalanan yang amat melelahkan, sekitar delapan jam lebih termasuk transit.”

Pelatih Semen Padang, Nilmaizar.

Pertama, mereka transit di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten. Lalu, mereka terbang menunju Bandara Hasanuddin di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan untuk transit yang kedua.

Dari Bandara Hasanuddin, mereka terbang lagi menuju Bandara Frans Kaisiepo di Kepulauan Biak. Dari Biak, Nilmaizar dan anak asuhnya baru terbang lagi menuju Bandara Serui.

”Benar. Paling tidak, kami harus menempuh perjalanan yang amat melelahkan, sekitar delapan jam lebih termasuk transit,” kata pelatih Semen Padang, Nilmaizar.

Baca juga:

”Diperkirakan, kami baru sampai ke Biak pada Kamis (9/6/2016) pagi. Lalu, kami terbang lagi dengan pesawat carteran untuk menyeberang dari Biak ke Serui,” tuturnya.

Penderitaan para pemain Semen Padang tentu tak cukup sampai di Bandara Serui. Tetapi dari bandara yang terletak di ujung Kepulauan Yapen itu, mereka harus menempuh lagi dengan perjalanan darat melewati hutan dan bukit.

Perjalanan darat itu lebih kurang dua jam untuk sampau di Serui, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Yapen tersebut. Nil menyebut ini adalah pertandingan yang penuh tantangan dan sangat berat.


Editor : Estu Santoso
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X