Presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF), Noel Le Graet, tak menyembunyikan ketidaksukaannya terhadap keputusan pelatih timnas Didier Deschamps untuk tak membawa Karim Benzema ke Euro 2016.
Deschamps tak membawa Benzema keEuro 2016 demi keharmonisan tim setelah ia terlibat dalam skandal tuduhan pemerasan video seks yang melibatkan mantan rekan setimnya, Mathieu Valbuena.
Namun, Benzema menganggap bahwa Deschamps "menyerah ke sisi rasis Prancis" saat mencoretnya.
"Ia harus tahu bahwa partai ekstrimis di Prancis mencapai ronde kedua dalam dua pemilu terakhir," ujar Benzema seperti dikutip Marca.
"Saya tak tahu apakah keputusan itu hanya dibuat oleh Didier karena saya akrab dengannya, dengan sang presiden, dan semua orang," lanjut pengoleksi 29 gol bagi Real Madrid musim lalu itu.
Senada dengan Benzema, Le Graet pun mengatakan bahwa bomber Real Madrid itu seharusnya diberi kesempatan.
"Saya bukan orang yang suka menghukum. Bagi Benzema, tak terpilih ke skuat timnas adalah hukuman teramat berat," ujarnya seperti dikutip RMC Radio.
Pengganti Benzema, Olivier Giroud, menggelora dalam beberapa tahun terakhir.
Akan tetapi, striker Arsenal ini mendapat sambutan kurang dari hangat saat ia memperkuat Les Bleus kontra Kamerun pada akhir bulan lalu di Nantes, Prancis.
Media Prancis menduga reaksi buruk itu datang dari sebagian fans yang menginginkan Benzema di timnas.
Giroud baru mendapat aplaus setelah ia mencetak dua gol kontra Skotlandia di Metz, Prancis, beberapa hari setelahnya.
Hanya, Le Graet tetap berharap bahwa Benzema dapat kembali ke timnas Les Bleus secepat mungkin.
"Ia pasti tengah kecewa sekarang. Saya tak akan berbicara hal negatif tentang pria hebat ini yang merupakan pemain bagus. Saya ingin menjabat tangannya lagi secepat mungkin," tutur Le Graet.
Timnas Prancis sendiri tetap subur tanpa Benzema. Mereka mencetak 13 gol dalam empat laga persahabatan terakhir melawan Belanda, Rusia, Kamerun, dan Skotlandia.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar