Pelatih Persija Jakarta, Paulo Camargo, tidak melihat Ramadan sebagai alasan timnya akan bermain lesu. Namun, untuk mencegah hal tersebut, pelatih berusia 49 tahun itu memang telah mengatur porsi latihan terbaik bagi para pemainnya.
Memasuki bulan puasa, Persija sebetulnya sudah dihadapkan dengan jadwal padat. Namun, Paulo Camargo tidak ingin menjadikan kewajiban bagi setiap muslim tersebut dalih bagi timnya untuk bermain tidak maksimal.
"Saya tidak mempermasalahkan ibadah puasa yang dijalankan para pemain. Toh, tidak hanya Persija tim yang memiliki banyak pemain muslim," ucap Camargo sesuai memimpin latihan perdana timnya pada Bulan Ramadhan 2016 di Lapangan Nurhanudin, Yonzikon 14, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Selasa (7/6/2016).
Mengantisipasi kondisi 'di luar kebiasaan' pemain, Camargo sudah mempunyai program latihan khusus. Selama Ramadan, Persija akan mengalami penyesuaian porsi, durasi, dan jadwal latihan.
"Kami telah mengatur latihan untuk para pemain selama Ramadan. Jika biasanya kami latihan dua jam di pagi hari, selama bulan ini kami akan berlatih pada sore hari dan dalam durasi hanya 1,5 jam," kata Camargo.
Selain itu, Camargo kembali menegaskan bahwa puasa sebetulnya tidak banyak berpengaruh bagi timnya. Namun, pelatih asal Brasil itu terus memotivasi timnya untuk tetap bermain maksimal.
Mengamini pernyataan Camargo, pelatih fisik Persija, Nimrot Manalu, pun mengatakan bulan puasa bukan alasan untuk para pemain bermain tanpa kemampuan terbaik.
"Saya harap para pemain dapat bermain dengan profesional. Menjalani puasa tidak akan memengaruhi para pemain jika mereka bermain dengan hati. Kami juga sudah menyiapkan program latihan khusus selama Ramadhan," tutur Nimrot.
Pada pekan keenam Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016, Persija dijadwalkan bakal menjamu PS TNI di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (10/6/2016). Laga ini menjadi yang pentas terakhir tim asal Ibu Kota di stadion berkapasitas 88.000 tempat duduk itu.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | juara |
Komentar