Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lepas 21 Tembakan, Timnas Italia Diminta Tetap Membumi

By Septian Tambunan - Selasa, 7 Juni 2016 | 07:55 WIB
Pelatih timnas Italia, Antonio Conte, memberikan instruksi kepada anak asuhnya dalam laga persahabatan kontra Finlandia di Stadion Marc'Antonio Bentegodi, Verona, Italia, 6 Juni 2016.
CLAUDIO VILLA/GETTY IMAGES
Pelatih timnas Italia, Antonio Conte, memberikan instruksi kepada anak asuhnya dalam laga persahabatan kontra Finlandia di Stadion Marc'Antonio Bentegodi, Verona, Italia, 6 Juni 2016.

Pelatih tim nasional Italia, Antonio Conte, memuji penampilan anak asuhnya usai menang 2-0 atas Finlandia di Stadion Marc'Antonio Bentegodi, Senin (6/6/2016) waktu setempat.

Gol dari Gli Azzurri, julukan Italia, dicetak oleh Antonio Candreva (27'-pen) dan Daniele De Rossi (71').

"Pertama-tama, saya (memang) memimpin orang-orang hebat," kata Conte seusai pertandingan.

"Semua pemain bekerja keras. Saya berharap anak-anak bisa merasa senang," ucap dia lagi.

Allenatore yang mengantarkan Juventus meraih tiga Scudetto beruntun (2012, 2013, 2014) ini ingin pasukannya selalu rendah hati meski terus menuai hasil positif.

Teranyar, Italia tampil memukau dalam duel kontra Finlandia dengan melepaskan 21 tendangan ke gawang lawan. Catatan tersebut berbanding terbalik dengan tim tamu, yang cuma melakukan satu sepakan.

Baca Juga:

"Kami melepaskan banyak tembakan ke gawang. Kami hanya perlu sedikit sentuhan keberuntungan," ujar Conte.

"Kami harus tetap membumi. Ada waktu seminggu lagi, kami akan mengembangkan taktik dan kekuatan," tuturnya lagi.

Pada Piala Eropa 2016 di Prancis nanti, Italia berada satu grup dengan Belgia, Republik Irlandia, dan Swedia.

"Piala Eropa akan sulit, tetapi saya yakin kami akan memberikan semua kemampuan terbaik," kata Conte.

"Kami harus melaju sejauh yang kami bisa, memberikan segalanya, dan tanpa penyesalan," ucap peracik strategi berusia 46 tahun itu.

Dari sembilan keikutsertaan di ajang Piala Eropa, Gli Azzurri baru sekali mencicipi rasanya menjadi kampiun, ketika juara di tanah sendiri pada 1968.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Azzurri


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X