Kelompok usaha asal China, Suning Group, resmi menguasai saham mayoritas Inter Milan. Proses akuisisi itu mengakhiri era kepemilikan Massimo Moratti di klub beralias I Nerazzurri (Hitam-Biru).
Suning menguasai 68,55 persen saham Inter. Erick Thohir tetap menjabat presiden klub dengan kepemilikan 31 persen saham, sedangkan sisa 0,45 persen menjadi milik para investor kecil.
Tiada nama Moratti lagi dalam jatah pembagian 'kue' saham Nerazzurri. Kejadian tersebut merupakan yang pertama kali dalam dua dekade terakhir.
Moratti, 71 tahun, mengambil alih tongkat kepresidenan di Inter dari tangan Ernesto Pellegrini pada 1995.
Walau sempat menjalani masa-masa kelam pada awal kepemimpinan Moratti, Nerazzurri secara keseluruhan melakoni salah satu periode emas dalam sejarah klub bersamanya.
Baca Juga:
- Jabat Tangan antara Rossi dan Marquez
- Dua Pemain AC Milan di Piala Eropa 2016, Rekor Terendah sejak 1984
- Pele Ungkap Usaha Matt Busby Memboyongnya ke Manchester United
Selama 18 tahun di bawah kendali Moratti, Inter meraih 5 gelar Liga Italia, 4 Coppa Italia, 4 Piala Super Italia, serta masing-masing satu trofi Liga Champions, Piala UEFA, dan Piala Dunia Klub.
Demi memperkuat Inter, Moratti juga merekrut bintang-bintang kelas dunia, seperti Ronaldo Luis, Christian Vieri, Roberto Carlos, Hernan Crespo, Ivan Zamorano, sampai Zlatan Ibrahimovic dan Luis Figo.
Pada 15 November 2013, konglomerat minyak Italia itu lengser dari kursi presiden dan menyerahkannya kepada Thohir.
Sang presiden penerus asal Indonesia menguasai 70 persen aset Inter, tetapi Moratti masih terikat dengan klub karena jatah kepemilikan 29,5 persen saham. Posisi Moratti saat itu ialah Presiden Kehormatan Inter.
Hampir tiga tahun kemudian, tepatnya pada 6 Juni 2016, lepas sudah ikatan finansial Moratti dengan Inter setelah peresmian akuisisi oleh Suning Group.
Pria berkaca mata itu tak lagi mendapatkan kue saham Nerazzurri karena asetnya sudah dilepas demi membuka jalan buat para pemilik baru.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar