Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ketika Semua Mata Tertuju ke Ihsan

By Lariza Oky Adisty - Sabtu, 4 Juni 2016 | 21:04 WIB
Suporter Indonesia memberi dukungan untuk pemain tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa, saat bertemu Lee Chong Wei (Malaysia) pada babak semifinal BCA Indonesia Open Superseries Premier 2016  di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2016).
BADMINTON INDONESIA
Suporter Indonesia memberi dukungan untuk pemain tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa, saat bertemu Lee Chong Wei (Malaysia) pada babak semifinal BCA Indonesia Open Superseries Premier 2016 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2016).

"Ihsan! Ihsan! Ihsan!" Teriakan itu bergema di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada partai semifinal tunggal putra BCA Indonesia Open Superseries Premier 2016, Sabtu (4/6/2016).

Tanpa dikomando penonton di Istora meneriakkan nama pemain tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa, yang sedang berjuang melawan peraih lima gelar Indonesia Open, Lee Chong Wei (Malaysia), di lapangan 1.

Para suporter seperti bersepakat untuk meneriakkan dukungan sekeras mungkin untuk Ihsan. Ihsan merupakan satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil menembus semifinal.

Sepanjang laga, tidak henti-hentinya terdengar sorakan "Indonesia!" disambut suara clapper beradu. Sesekali terdengar juga teriakan "Ihsan bisa!" atau "Ayo, Ihsan!"

Mereka berseru kecewa ketika servis Lee masuk dan memberi angka, lalu bertepuk gembira ketika giliran Ihsan yang mendulang poin.

Tidak ada hal lain yang lebih penting ketika itu. Semua mata tertuju ke Ihsan, seperti berharap dukungan itu menjadi kekuatan ekstra untuknya.

Namun, Ihsan akhirnya harus mengakui keungggulan Lee. Dia kalah 9-21, 18-21, yang berarti Indonesia gagal melangkah ke final.

Namun, tidak berarti Istora lantas senyap. Tepukan dan sorakan tetap diberikan untuk Ihsan .

Ketika dia meninggalkan lapangan, Istora kembali bergemuruh oleh tepukan meriah yang dibalas Ihsan dengan lambaikan tangan. Tidak ada yang kecewa pada Ihsan.

"Perjalanan Ihsan ke semifinal sudah luar biasa, di usianya yang masih muda. Dia hanya kalah pengalaman dari Lee," kata Rose (42), penonton asal Jakarta Timur yang datang bersama putrinya.


Editor : Pipit Puspita Rini
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X