Laju unggulan pertama tunggal putri turnamen BCA Indonesia Open Superseries Premier 2016, Carolina Marin, terhenti pada babak semifinal, Sabtu (4/6/2016).
Pada laga yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Marin kalah dari pemain China, Wang Yihan, 21-16, 11-21, 17-21.
Pada babak final, Wang berpeluang menjumpai rekan senegaranya, Wang Shixian, yang dijadwalkan bertanding melawan pemain Taiwan, Tai Tzu Ying.
Andai kata Wang Yihan bertemu Wang Shixian, Marin punya opini tentang siapa yang akan jadi pemenang.
"Saya tidak tahu siapa yang akan menjadi juara (tunggal putri) Indonesia Open tahun ini, tetapi jika Yihan bertemu Shixian pada babak final, Li Yongbo (pelatih kepala bulu tangkis China) yang menentukan," kata Marin.
Baca Juga:
- Rahasia Terkait CR7 dan Neymar akan Dibongkar Saat PSG Juara Liga Champions
- Sebelum Piala Eropa, Ibrahimovic Tanda Tangan Kontrak dengan Man United
- 9 Pemain dengan Bayaran Tertinggi di Piala Eropa 2016
Marin kembali gagal memenuhi ekspetasinya di Indonesia Open, yakni menjadi juara. Namun, secara keseluruhan Marin mengaku puas dengan performanya selama beraksi di Istora.
"Ini pemanasan yang baik untuk Olimpiade. Indonesia sudah seperti rumah kedua bagi saya. Terima kasih kepada para fans yang sudah mendukung saya di turnamen ini," tutur Marin.
Setelah mengikuti Indonesia Open, Marin akan melanjutkan persiapannya menuju Olimpiade 2016 Rio de Janeiro di turnamen Australia Terbuka.
Tahun lalu, Marin sukses menjuarai turnamen berlevel superseries tersebut.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | juara |
Komentar