Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jan O Jorgensen: Saya Tidak Bermaksud Bermain Provokatif

By Delia Mustikasari - Jumat, 3 Juni 2016 | 21:44 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Jan O Jorgensen, berekspresi, ketika menjalani laga babak perempat final BCA Indonesia Open Superseries Premiere 2016 saat menghadapi Jonatan Christie (Indonesia), pada laga yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (3/6/2016).
KRISTIANTO PURNOMO/KOMPAS.COM
Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Jan O Jorgensen, berekspresi, ketika menjalani laga babak perempat final BCA Indonesia Open Superseries Premiere 2016 saat menghadapi Jonatan Christie (Indonesia), pada laga yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (3/6/2016).

Pebulutangkis tunggal putra Denmark, Jan Ostergaard Jorgensen, mengaku tidak bermaksud bertindak provokatif ketika menghadapi tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, pada babak perempat final BCA Indonesia Open Superseries Premiere 2016.

"Saya tidak bermaksud bermain provokatif, maaf jika ada yang merasa seperti itu. Saya hanya mencari  inspirasi agar saya tetap bisa bertahan selama laga," kata Jorgensen seusai pertandingan.

Dengan gaya yang ekspresif ketika berhasil mencetak poin, Jorgensen berhasil menaklukkan Jonatan 14-21, 21-19, 21-14, pada laga yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (3/6/2016).

Dalam pertandingan berdurasi 1 jam 2 menit tersebut, Jorgensen sempat emosi karena penampilannya pada gim ketiga sempat menurun.

Bahkan, shuttlecock hasil pukulan Jorgensen nyaris mengenai wajah Jonatan yang tengah berupaya bangkit mengejar ketertinggalannya.

Pebulu tangkis berusia 28 tahun tersebut mengaku sempat kelelahan di gim ketiga yang membuat pukulannya sering meleset.

"Saat itu, saya mencari cara agar bisa bangkit. Saya memompa diri agar bermain lebih semangat lagi," ujar Jorgensen.

Baca Juga:

Menurut Jorgensen, gaya ekspresif dan menggebu-gebu tersebut meniru gaya permainan petenis asal Inggris, Andy Murray.

"Saya menyaksikan pertandingan Andy Murray (Prancis Terbuka) sebelum pertandingan ini dan Murray banyak berteriak di lapangan. Saya tidak mengatakan saya terinspirasi darinya, tetapi kadang Anda membutuhkan sebuah cara untuk membuat Anda kembali panas," kata Jorgensen.

Jorgensen mengatakan bahwa apa yang dilakukannya di lapangan bukan hal yang disengaja, tetapi sekadar aksi spontanitas tanpa bermaksud mengganggu lawan.

"Saya pikir kadang-kadang Jonatan juga perlu meluapkan emosinya di lapangan," katanya.

Pada babak semifinal yang akan digelar Sabtu (4/6/2016), Jorgensen akan menghadapi pebulu tangkis China, Tian Houwei yang sebelumnya mengalahkan pemain Hong Kong, Hu Yun.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X