Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sinergi Pemerintah dan Polri untuk Atasi Kerusuhan Suporter di TSC

By Jumat, 3 Juni 2016 | 16:10 WIB
Manajer Persegres Bagus Cahyo Yuwono saat membesuk suporter Ultras yang menjadi korban oleh suporter PS TNI.
SAHLUL FAHMI/JUARA.net
Manajer Persegres Bagus Cahyo Yuwono saat membesuk suporter Ultras yang menjadi korban oleh suporter PS TNI.

Kerusuhan suporter masih kerap menjadi bagian kisah hiruk pikuk sepak bola nasional. Awal pekan ini, sebuah terobosan kembali digagas untuk mengakhiri cerita kelam tersebut.

Penulis: GONANG S./SAHLUL F./BUDI K./KUKUH W./MARTINUS B.

Bermodalkan sejumlah laporan kericuhan suporter pada ajang Torabika Soccer Championship (TSC) dan ISC B di sepanjang pekan lalu, pihak Kemenpora memanggil PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator turnamen pada awal pekan.

Dari pertemuan tersebut, beberapa poin dirumuskan guna meminimalikan potensi terjadinya kericuhan suporter di kemudian hari.

"Pertama, harus ada sinergi antara GTS dengan pemerintah. Pasalnya, sebagian besar stadion-stadion di Tanah Air kan miliknya Pemda setempat," ujar Direktur Kompetisi, Ratu Tisha.

"Jadi, pemda juga harus ikut memperhatikan soal kelayakan stadion hingga jalur evakuasi," lanjutnya.

Tisha menjabarkan bahwa selama ini, pihak operator lebih banyak berjalan sendiri dalam urusan verifikasi stadion.

Poin lain yang turut dirumuskan dalam pertemuan tersebut adalah terkait upaya sinergi dengan pihak keamanan.

"Konkretnya, PT GTS di-endorse pemerintah untuk membuat MoU dengan kepolisian. Pasalnya, ada batasan-batasan antara peran GTS dengan pihak keamanan di rangkaian TSC," ujar Tisha.

Terkait jatuhnya korban jiwa dari kalangan suporter dalam sepekan terakhir, Tisha menuturkan bahwa pihaknya masih akan terus memantau hasil sidang Komisi Disiplin pada tengah pekan ini.

"Pokoknya kasus ricuh suporter harus dituntaskan. Kami tetap tunggu laporannya dari pihak operator," ujar Menpora, Imam Nahrawi.

Ultras Gresik Jarang Kasus

Dari serangkaian kerusuhan suporter yang terjadi pekan lalu, gesekan antara kelompok suporter Ultras Gresik United dengan suporter PS TNI di Stadion Tri Dharma, Petrokimia, Minggu (22/5/2016), cukup menyita perhatian.

Memang tidak ada jatuh korban jiwa dalam insiden tersebut.

Namun, sekitar 50 penggemar GU harus dilarikan ke rumah sakit setelah terlibat bentrok dengan beberapa oknum suporter PS TNI.

Padahal sebelumnya, Ultras Gresik termasuk kelompok suporter yang jarang terlibat kericuhan dengan suporter lain.

Pengurus teras Ultras Gresik bahkan mengklaim tak pernah ada anggotanya yang sampai harus meregang nyawa akibat terlibat kericuhan suporter.

"Kami telah merasakan nikmatnya berdamai dengan suporter PS TNI. Semoga tak ada lagi kasus serupa di kemudian hari," ujar Ketua Ultras Gresik, Muharom.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X