Pasangan ganda campuran asal Denmark, Kim Astrup/Line Kjaersfeldt, merasa tidak punya andil dalam keputusan kontroversial wasit saat mengalahkan wakil Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, pada pertandingan babak kedua BCA Indonesia Open Superseries Premier 2016, Kamis (2/6/2016).
Pada pertandingan yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta tersebut, wasit mengoreksi posisi jatuhnya kok di area lapangan pasangan Indonesia.
Ketika itu, Tontowi/Liliyana tertinggal 15-16. Semula, hakim garis menyebut kok pukulan pasangan Denmark berada dalam posisi keluar.
Namun, sesaat kemudian wasit mengubah keputusan tersebut.
Astrup dan Kjaersfeldt merasa tidak terlibat dalam keputusan tersebut. Menurut Astrup, hal terpenting adalah mereka tidak terpengaruh suasana tegang yang sempat melanda.
"Karena kami tidak bersalah, kami berusaha tidak terpengaruh. Toh kejadian tersebut di luar kendali kami," kata Astrup.
Kjaersfeldt sepakat dengan kata-kata rekannya. Menurut pemain yang juga membela Denmark di nomor tunggal putri tersebut, dia dan Astrup tidak bisa melihat jatuhnya kok.
"Kami mendengar wasit mengubah keputusannya dan menganggap kok kami masuk. Namun, ketika itu kami tidak melihat kejadiannya," kata Kjaersfeldt.
Dengan kemenangan Astrup/Kjaersfeldt atas Tontowi/Liliyana, Indonesia hanya menyisakan pasangan Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika di kategori ganda campuran.
Pada babak perempat final, Alfian/Annisa akan berhadapan dengan Zhang Nan/Zhao Yunlei.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | juara |
Komentar