Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gelandang Asing Persija Membuat Dokter Tim Macan Kemayoran Kagum

By Segaf Abdullah - Kamis, 2 Juni 2016 | 20:15 WIB
Aksi gelandang Barito Putra, Lucky Wahyu coba dihentikan dengan cara ditarik oleh pemain tengah Persija, Hong Soon-hak pada laga di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Minggu (29/5/2016).
Dok PT GTS
Aksi gelandang Barito Putra, Lucky Wahyu coba dihentikan dengan cara ditarik oleh pemain tengah Persija, Hong Soon-hak pada laga di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Minggu (29/5/2016).

Dokter tim Persija Jakarta, dr Nanang Tri Wahyudi SpKO, berdecak kagum. Pasalnya, dokter spesialis kedokteran olahraga itu merasakan perilaku yang tidak biasa dari salah seorang pemain asing tim berjulukan Macan Kemayoran tersebut.

Nanang cukup terperanjat pada kiprahnya kali ini bersama Persija. Alasannya, perilaku terpuji yang ditampilkan gelandang asal Korea Selatan (Korsel) milik tim asal Jakarta itu, Hong Soon-hak.

Sebelumnya, Hong (dan Bambang Pamungkas) terpilih sebagai marquee player alias pemain bintang dengan gaji di atas rata-rata. Tercatat, pemain berusia 35 tahun itu pernah membela klub kondang Korsel, Suwon Samsung Bluewings, selama delapan musim.

"Hong adalah pemain yang sangat ramah dan tidak sombong. Soalnya, pemain asing yang merasa berlabel 'bintang' akan datang ke Indonesia dengan dada membusung. Itu yang tidak saya temukan dalam diri Hong," ucap Nanang kepada JUARA.

Anggapan tersebut bukan tanpa alasan, selama menjadi dokter tim sepak bola, Nanang rupanya jarang menemukan seorang pemain asing yang memiliki tabiat positif. Menurutnya, Hong masuk dalam daftar putih tersebut.

Baca juga:

"Hong dapat berbaur, bercanda, dan sama sekali tidak membuat jarak dengan para pemain Persija. Perilaku baik itu yang membuatnya dihormati semua elemen di Persija," katanya.

Membandingkan dengan legiun asing dari negara lain, Nanang mengatakan jika pemain Korsel memang cenderung lebih santun dan memiliki kekhasan sebagai pekerja keras.

"Pemain asal Korsel biasanya ramah dan ulet. Pemain dari Amerika Latin biasanya lebih banyak yang pendiam. Jika pemain dari Afrika, mereka cenderung ekspresif," tuturnya.

Sejak 2011, Nanang sebetulnya sudah malang melintang sebagai dokter tim sepak bola di Indonesia. Memulai karier di Persija, dokter yang dikenal hangat kepada awak media itu sempat hijrah ke Arema Cronus dan Persebaya Surabaya (kini Bhayangkara Surabaya United).


Editor : Estu Santoso
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X