Persis Solo terpuruk di turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) B. Dari empat laga dalam turnamen itu, Persis belum sekalipun meraih kemenangan sehingga terdampar di dasar klasemen Grup 3.
Pada laga terakhir di kandang sendiri, Minggu (29/5/2016), Persis justru gagal mendapat poin setelah dikalahkan PSCS Cilacap 0-1. Dalam laga kandang sebelumnya saat pembukaan ISC B, mereka juga kehilangan poin karena ditahan PSGC Ciamis 1-1.
Rangkaian kegagalan itu menjadikan Persis hanya mengantungi dua poin. Mereka terpaut tujuh poin dari PSCS yang bertengger di puncak klasemen.
Meski Persis terpuruk, namun posisi Widiantoro sebagai pelatih kepala tetap aman. Dirinya tetap dipercaya menangani tim yang akan menghadapi Persip Pekalongan dalam lanjutan turnamen ISC B di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (4/6/2016). Manajemen Persis memilih tak gegabah dengan melakukan pergantian pelatih di tengah perjalanan turnamen.
"Posisi pelatih tetap aman. Belum ada warning kepada pelatih. Dari pertandingan melawan PSCS, kami menghadapi banyak problem. Pemain terlihat sangat terbebani harus menang. Ini malah menjadi bumerang untuk tim," ujar Totok Supriyanto, Direktur Sport PT Persis Solo Saestu.
Tim juga dievaluasi total karena mereka diharapkan bisa meraih poin penuh pertama dalam laga kandang berikutnya. "Kami berharap saat melawan Persip, kami bisa menang," ungkapnya.
Dalam pertandingan melawan PSCS, suporter pun menyerukan agar Widiantoro diberhentikan. Namun tim tak mempersoalkan hal tersebut.
"Soal suara-suara dari suporter minta pelatih diganti, itu biasa dalam sepak bola," jawab Paulus Haryoto, CEO klub.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | juara.net |
Komentar