Persija Jakarta harus kembali bersinggungan dengan Komisi Disiplin (Komdis) Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC). Total, tim berjulukan Macan Kemayoran itu harus kehilangan dana hingga Rp 25 juta.
Saat menjamu Semen Padang pada pekan kedua TSC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (8/5/2016), Persija mendapat sanksi denda sebesar Rp 10 juta.
Hal itu disebabkan oleh ulah oknum pendukungnya, Jakmania, yang masih menyalakan cerawat dan kembang api di dalam stadion.
Menjamu Persela Lamongan pada pekan ketiga, Jumat (13/5/2016), pelanggaran serupa terulang. Alhasil, Persija kembali dijatuhi hukuman denda sebesar Rp 15 juta.
"Saya harus mengapresiasi usaha dan kreatifitas suporter yang menciptakan berbagai koreografi menarik dari tribune."
Ketua Panpel Persija, Bobby Kusumahadi.
Dua insiden tersebut ternyata berbenturan dengan Pasal 60 Kode Disiplin TSC yang melarang penonton di stadion untuk menyalakan cerawat dan kembang api selama pertandingan.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Persija, Bobby Kusumahadi, mengungkapkan kekecewaannya dengan perlakuan segelintir The Jak yang sudah merugikan Macan Kemayoran tersebut.
Baca juga:
- Eks Timnas U-19 Ini Punya Target Tinggi di Persibangga
- Pemain Arema Jadi Primadona di Motorsport Festival 2016
- Penampilan Konsisten, Bek Indonesia Ingin Dinaturalisasi Myanmar
"Dalam dua laga terakhir Persija, sebetulnya sebagian besar suporter telah mematuhi aturan dengan tidak melakukan tindakan-tindakan terlarang tersebut," ucap Bobby dalam siaran pers yang diterima JUARA, Selasa (31/5/2016).
Sementara itu, Bobby mengapresiasi kreasi anyar yang mulai ditampilkan Jakmania. Dia mengatakan hal itu menjadi salah satu suntikan motivasi dan semangat untuk para pemain Persija.
"Saya harus mengapresiasi usaha dan kreatifitas suporter yang menciptakan berbagai koreografi menarik dari tribune," kata Bobby.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar