Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, langsung terhenti pada babak pertama BCA Indonesia Open Superseries Premier 2016 yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 30 Juni-5 Mei.
Praveen/Debby tak banyak berkutik saat menghadapi pasangan China, Lu Kai/Huang Yaqiong, Selasa (31/5/2016). Dalam 33 menit, mereka kalah 15-21, 10-21.
"Dari awal kami sudah tertekan. Sampai pertandingan selesai, kami sulit melepaskan diri dari permainan mereka dan juga tidak pernah benar-benar unggul," kata Praveen.
Sepanjang pertandingan, Praveen/Debby tidak bisa mengembangkan pola permainan mereka.
"Kami sering melakukan kesalahan sendiri karena tertekan. Kami mencoba untuk lebih berani memotong bola, tetapi lawan, terutama Lu Kai, sangat cepat menurunkan bola. Strategi kami pun jadinya tidak berjalan baik," kata Debby.
Praveen dan Debby jelas kecewa dengan hasil tersebut. Apalagi, mereka sudah didukung oleh ratusan suporter yang memadati tribun penonton.
"Sejak awal kami ingin memberikan yang terbaik untuk turnamen ini. Bahkan kalau bisa bertemu Owi (Tontowi Ahmad) dan Butet (Liliyana Natsir) di final," kata Debby.
Tontowi/Liliyana melangkah ke babak kedua setelah menang mudah atas pasangan Australia, Sawan Serasinghe/Setyana Mapasa, 21-10, 21-6.
Selain Tontowi/Liliyana, Indonesia juga meloloskan Alfian Eko Prasetyo/Annisa Saufika dan Riky Widianto/Richi Puspita Dili.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | juara |
Komentar