Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Parade Kiper Legendaris Jerman (1)

By Lariza Oky Adisty - Selasa, 31 Mei 2016 | 19:00 WIB
Tim nasional Jerman Barat berpose menjelang laga melawan tim nasional Belgia di final Euro 1980 di Roma, 22 Juni 1980. Berdiri dari (kiri-kanan): Ulrich Stielike, Harald Schumacher, Hans-Peter Briegel, Karl-Heinz Rummenigge, Karl-Heinz Förster, Horst Hrubesch. Jongkok (kiri-kanan): Klaus Allofs, Bernd Schuster, Bernard Dietz, Manfred Kaltz, Hansi Muller
AFP
Tim nasional Jerman Barat berpose menjelang laga melawan tim nasional Belgia di final Euro 1980 di Roma, 22 Juni 1980. Berdiri dari (kiri-kanan): Ulrich Stielike, Harald Schumacher, Hans-Peter Briegel, Karl-Heinz Rummenigge, Karl-Heinz Förster, Horst Hrubesch. Jongkok (kiri-kanan): Klaus Allofs, Bernd Schuster, Bernard Dietz, Manfred Kaltz, Hansi Muller

2. Toni Turek


Toni Turek (2 dari kiri) termasuk kiper legendaris Jerman karena berhasil membawa negaranya menjadi juara Piala Dunia 1954.(TWITTER UEFA)

“Toni, du bist ein Fussball-Gott!” (Toni, kau adalah dewa sepak bola!)

Begitu teriakan komentator Herbert Zimmermann saat melaporkan final Piala Dunia 1954 antara Jerman Barat dan Hungaria. Zimmermann tidak sanggup menahan luapan lega dan gembiranya karena Anton “Toni” Turek menyelamatkan peluang emas pemain Hungaria, Nandor Hidegkuti.

Sepanjang pertandingan yang kini dikenal sebagai Das Wunder von Bern (Keajaiban Bern) tersebut, Turek beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang.

Jerman Barat yang sempat tertinggal 0-2 mampu mengatasi ketertinggalan dan menang 3-2. Turek dan kawan-kawan mengangkat trofi Jules Rimet untuk pertama kalinya.

Sepp Herberger, pelatih Jerman kala itu, sudah melihat bakat Turek saat Turek berusia 17 tahun. Kala itu, pemain kelahiran 18 Januari 1919 tersebut bermain untuk TuS Duisburg 48/99. Turek kemudian bermain untuk beberapa klub lain, seperti TSG Ulm 1946, dan Eintracht Frankfurt.

Debut Turek di tim nasional Jerman baru terjadi pada 1950. Pada usia 31, Turek menjadi pemain tertua yang melakukan debut untuk Jerman, sampai rekor itu pecah oleh Roman Weidenfeller pada 2013 (Weidenfeller berusia 33 tahun pada debutnya).

Ketika Jerman Barat berpartisipasi pada Piala Dunia 1954, Turek menjadi pilihan utama di posisi kiper. Namun, Piala Dunia 1954 menjadi satu-satunya kemunculan Turek dalam turnamen akbar tersebut.

Turek mundur dari timnas, dan memilih bermain di level klub sampai gantung sepatu dua tahun kemudian.

Turek wafat pada 1984 karena stroke.

3. Hans Tilkowski


Hans Tilkowski, masuk jajaran kiper legendaris Jerman meski selama kariernya tidak pernah mempersembahkan gelar Piala Dunia.(DOKUMEN BVB)

Sejak Geoff Hurst mencetak gol kemenangan Inggris atas Jerman Barat pada final Piala Dunia 1966, Hans Tilkowski adalah pemain Jerman yang paling sering menerima pertanyaan tentang gol kontroversial tersebut.

Maklum, Tilkowski adalah kiper saat itu menjaga gawang Jerman. Ironisnya, Piala Dunia 1966 adalah debut pemain kelahiran Dortmund-Husen, 12 Juli 1935 tersebut menjadi kiper utama Jerman.

Pada Piala Dunia 1962, Sepp Herberger memplotnya sebagai kiper cadangan dan memilih memainkan kiper muda Wolfgang Fahrian.

Hal itu membuat Tilkowski kesal, dan nyaris pulang ke Jerman. Gara-gara kejadian tersebut, Tilkowski dan Herberger sempat saling tidak bicara.

Herberger baru luluh setelah melihat penampilan Tilkowski saat bermain untuk Borussia Dortmund pada leg 2 babak 16 besar Piala Champions 1965 melawan Benfica, 4 Desember 1963. Kalah 1-2 pada leg pertama, Dortmund menang 4-0 pada pertandingan kedua.

Penampilan impresif Tilkowski dalam laga tersebut cukup membuat Herberger mau menghubunginya dan memplotnya sebagai kiper utama Jerman.

Memang, ketika memperkuat Jerman, Tilkowski gagal mengecap gelar juara dunia. Namun, Tilkowski masih punya kesempatan meraih trofi di level klub.

Bermain untuk Borussia Dortmund dari 1963 sampai 1967, Tilkowski memenangkan DFB Pokal dan Piala Winners. Tilkowski juga meraih gelar Pemain Terbaik Jerman tahun 1965.


Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X