Pebalap muda Indonesia, Sean Gelael, punya waktu tiga pekan untuk mempersiapkan diri sebelum turun pada seri ketiga GP2 Series 2016.
Balapan GP2 akan digelar untuk kali pertama di sirkuit jalan raya Baku, Azerbaijan, 17-19 Juni. Seri ini akan menjadi pengalaman pertama Sean membalap di sana.
"Kita tidak boleh khawatir berlebihan jika harus balapan di sirkuit yang baru karena kita selalu melewati yang pertama sebelum mendapat sebuah pengalaman," kata Sean.
"Jadi, hal yang terpenting adalah mempersiapkan diri, bagaimana kita memanfaatkan waktu saat persiapan, dan sesi latihan di sirkuit," ujar Sean menambahkan.
Pebalap Pertamina Campos Racing yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia tersebut bisa mempelajari sirkuit baru dari data yang dikumpulkan oleh tim, latihan simulator, atau dari pengalaman pebalap lain.
Sirkuit Baku dirancang arsitek ternama asal Jerman, Hermann Tilke, dengan panjang 6 kilometer dan memiliki 20 tikungan.
Jalur balapan di sirkuit ini terkenal sangat eksotis karena melewati kota tua Baku, pesisir pantai Kaspia, dan danau terluas di dunia.
Bahkan, sirkuit Baku disebut-sebut menyaingi sirkuit jalan raya di kota Monaco dari sisi keindahan maupun besarnya tantangan buat pebalap.
Sirkuit di Baku juga akan jadi tuan rumah seri kedelapan Formula 1 2016, pada waktu yang bersamaan dengan gelaran GP2 Series.
Setelah itu, baik F1 maupun GP2 akan menggelar jadwal yang sangat padat selama Juli. Ada empat balapan digelar pada bulan tersebut yaitu GP Austria, GP Inggris, GP Hungaria, dan GP Jerman.
Dari dua seri yang sudah dijalani musim ini, Sean mendapatkan banyak pelajaran berharga.
Pada seri pertama di Sirkuit de Barcelona-Catalunya, dia finis di urutan ke-17 pada balapan pertama (feature race). Pada balapan kedua (sprint race), dia finis di urutan ke-13.
Pada seri kedua di Monaco, akhir pekan ini, dia finis di urutan ke-13 pada feture race, lalu gagal finis pada sprint race.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | juara |
Komentar