Moratazo terjadi lagi! Suporter Juventus pun bahagia. Namun, mereka sekarang cemas.
Penulis: Riemantono Harsojo
Tifosi atau pendukung Juventus cemas Alvaro Morata akan pergi meninggalkan klub.
Maklum, kompetisi Serie A telah berakhir.
Biasanya saat pergantian musim pemain tanpa diduga berganti klub, termasuk juga Morata, yang belakangan dikaitkan dengan klub lamanya di Spanyol, Real Madrid, dan beberapa klub di Inggris.
Pendukung Juventus sangat menyukai Morata.
Rasa senang semakin besar setelah penyerang tinggi asal Spanyol itu mencetak gol kemenangan 1-0 I Bianconeri atas Milan di final Coppa Italia pada 21 Mei lalu.
Yang menarik, gol itu tercipta hanya dua menit setelah sang striker masuk lapangan di Stadion Olimpico, Roma, pada menit ke-108 untuk menggantikan gelandang Hernanes.
Sebutan Moratazo pun kembali muncul.
Artinya kurang lebih gol Morata yang sangat berarti.
Sebutan tersebut mendunia setelah Morata mencetak gol untuk Juventus ke gawang klub yang membinanya, Real Madrid, di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, pada leg 2 semifinal Liga Champion 2014/15.
Karena gol itu, Madrid tersingkir dan Juventus maju ke babak final.
Sekarang Moratazo membawa Juventus meraih gelar ke-11 di Coppa Italia.
Fan berharap itu bukan Moratazo terakhir buat Juventus. Mereka tak mau Morata pergi meninggalkan klub.
[video]http://video.kompas.com/e/4893810651001_ackom_pballball[/video]
Wajar tifosi khawatir. Selain munculnya isu di bursa transfer, apa yang dialami Morata pada musim 2015/16 dapat menjadi pendorong buat sang penyerang untuk meninggalkan Juventus.
Yang paling diinginkan setiap pemain di mana pun adalah bermain sebanyak mungkin. Di musim 2015/16, Morata tidak banyak mendapat kesempatan bermain sejak menit pertama.
Sebuah sinyal bahwa dia bukan pilihan utama buat pelatih Massimiliano Allegri. Jadi, ada alasan kan untuk pergi?
Morata memang bermain 33 kali di Serie A 2015/16. Jumlah itu lebih banyak dari penyerang lain, Mario Mandzukic (26 kali tampil) dan sama seperti Paulo Dybala (33).
Baca Juga:
- 6 Dosa Fatal Jose Mourinho di Chelsea
- Klub Skotlandia Luncurkan Kostum Wanita Seksi dengan Cara Nakal
- Pasangan Lionel Messi Blokir Akun Instagram Miss Bumbum
Namun, lihat jumlah penampilan ketiga penyerang sebagai anggota dalam daftar 11 pemain pertama Juventus. Morata hanya 16 kali, sementara Mandzukic 23 kali dan Dybala 28 kali.
Pada musim 2014/15, Morata juga bukan pilihan utama di Serie A. Dia hanya 11 kali menjadi starter dan 18 kali menjadi pemain pengganti.
Bandingkan dengan Carlos Tevez yang 29 kali bermain sejak menit pertama atau Fernando Llorente yang 25 kali menjadi starter.
Cerita berbeda terjadi di Liga Champions. Morata adalah pilihan utama Allegri.
Pada musim 2015/16 dia bermain enam kali sejak menit awal, lebih banyak dari Mandzukic (4) dan Dybala (5).
Di Liga Champions 2014/15, Morata menjadi starter sembilan kali, sementara Tevez 13 kali dan Llorente empat kali.
Namun, Liga Champions hanya dimainkan sekitar dua atau tiga pekan sekali.
Berbeda dengan Serie A yang berputar setiap pekan. Siapa sih pemain yang tidak ingin bermain penuh setiap minggu?
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.668 |
Komentar