Serupa dengan pementasan empat piala domestik di Inggris, Italia, dan Jerman, final Copa del Rey 2016 pun harus melalui drama perpanjangan waktu. Barcelona akhirnya menyusul Juventus dan Bayern Muenchen sebagai tim yang bisa menyandingkan titel liga dengan piala domestik.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Diwarnai pengusiran Javier Mascherano di menit ke-30-an, disusul kartu merah buat Ever Banega di pengujung waktu normal dan Daniel Carrico di masa perpanjangan waktu, Barca sukses menekuk Sevilla dengan skor 2-0.
Lionel Messi menjadi aktor pemberi assist bagi gol-gol Jordi Alba dan Neymar.
Meski begitu, sosok yang terpilih sebagai man of the match adalah Andre Iniesta.
Meski tak terlibat langsung dalam ukiran kedua gol timnya, peran Don Andres dianggap krusial guna menstabilkan permainan Blaugrana.
Sebagai kapten, Iniesta sukses menjaga daya juang rekan-rekannya tetap tinggi meski selama hampir satu jam berlaga minus satu pemain.
“Kami harus tetap bersatu, menjaga ruang tetap rapat, agar Sevilla tak mendapatkan kesempatan untuk melancarkan serangan dengan cepat. Final ini sangat indah, menegangkan, dan penuh emosi,” papar Iniesta di Marca.
"Sungguh sebuah raihan sempurna pada musim yang fantastis," lanjutnya.
Dengan tambahan gelar Copa del Rey, bersama Lionel Messi, Iniesta menjadi pemain yang sukses meraih total 28 silverware saat berseragam Barcelona.
Namun, jika ditambahkan gelar semasa berbaju timnas, total gelar Iniesta menyentuh 33 trofi, melebihi Messi yang mengoleksi tambahan dua gelar bersama Argentina.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar