Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mengaku tidak ingin ikut campur mengenai rencana PSSI untuk menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB). Imam berpikir tidak memiliki hak mengenai hal tersebut.
Imam menyerahkan segala keputusan untuk menggelar KLB atau tidak, kepada PSSI dan klub-klub sepak bola yang memiliki hak suara.
"Soal akan menggelar KLB atau tidak, semua itu hak PSSI dan pemilik suara," ucap Imam Nahrawi usai mengikuti rapat kerja dengan komisi X DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (25/5/2016).
"Sekarang adalah kesempatan terbaik bagi mereka. Kami sudah mencabut pembekuan. Hal terpenting adalah terjadinya perbaikan dan reformasi di segala lini," tuturnya.
Baca Juga:
- Persib Menang, Sergio van Dijk Cetak Gol
- Tiga Pelatih Asing untuk Timnas Indonesia Versi Maman Abdurrahman
- Palembang Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Asian School Swimming
Sesuai dengan statuta FIFA, KLB bisa diselenggarakan jika minimal 2/3 dari total pemilik suara di PSSI mengharapkan hal tersebut dilakukan.
Meski menyerahkan segalanya kepada PSSI dan anggotanya, Imam tetap berharap segala yang dilakukan demi kebaikan sepak bola Indonesia. Bukan menentukan siapa ketua PSSI yang baru demi kepentingan segelintir golongan.
"Jika ada keinginan dari klub-klub untuk menggelar KLB, tolong diakomodasi. Namun, soal pencalonan ketua umum PSSI jangan sampai keluar dari aturan yang ada," kata anggota Komisi X DPR RI, Ridwan Hisyam.
[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4908377131001&preload=none[/video]
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar