Pebulu tangkis tunggal putri nomor satu dunia, Carolina Marin, tak menampik bahwa dirinya ingin menjadi juara di BCA Indonesia Open Superseries Premier 2016 yang akan digelar di Istora Senayan, 30 Mei-5 Juni.
Namun, Marin mengakui bahwa perjalanannya untuk merealisasikan target tersebut bakal tidak mudah.
Selain akan menjumpai lawan-lawan tangguh yang berada di peringkat top 10, pebulu tangkis Spanyol ini juga harus menghadapi "lawan" terberatnya.
"Sampai sekarang saya masih belum sempat melihat drawing, sepertinya saya akan bertemu pemain dari babak kualifikasi. Tetapi, kalau bicara soal lawan berat, saya rasa semua pemain sama beratnya," tutur Marin kepada JUARA seusai berlatih di pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (25/5/2016).
"Bagi saya, lawan paling berat sudah pasti diri saya sendiri. Bagaimana saya bisa mengendalikan diri dan emosi saya di atas lapangan," katanya menambahkan.
Baca Juga:
- Pasangan Lionel Messi Blokir Akun Instagram Miss Bumbum
- Joachim Loew Siap Panaskan Persaingan Premier League
- Fabio Capello Sarankan Italia Pakai Formasi 9-1
Setahun lalu, Marin datang ke Istora dengan target sama. Tetapi, lajunya langsung terhenti pada babak pertama, di tangan pemain non-unggulan asal Jepang, Yui Hashimoto (21-10, 15-21, 17-21).
Padahal, sebelum turun di Indonesia Open, Marin tercatat sebagai juara Australia Terbuka.
"Tahun lalu keadaannya sangat berbeda dengan sekarang. Tahun lalu saya datang ke Indonesia Open dalam kondisi lelah karena saya bermain sampai babak final di Australia Terbuka," aku Marin.
Pada Indonesia Open 2016, Marin yang menempati posisi unggulan teratas dijadwalkan memulai perjuangan dengan menghadapi pemain jebolan babak kualifikasi.
Jika mampu melewati rintangan awal ini, Marin berpeluang besar menjumpai pemain Jepang, Akane Yamaguchi, pada babak selanjutnya.
Hingga Singapura Terbuka 2016, April lalu, rekor pertemuan Marin dan Yamaguchi imbang 1-1.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | juara |
Komentar