Tak ingin lagi dihantui oleh bayang-bayang sanksi yang berkaitan dengan cerawat (flare) dan smoke bomb, Panpel Arema melakukan pendekatan dengan mengumpulkan Aremania di aula Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang pada Rabu besok (25/6/2016).
Tujuan dari dikumpulkannya Aremania adalah untuk melakukan antisipasi lebih dini jelang pertandingan Arema melawan Persegres Gresik United pada Jumat (27/5/2016) mendatang, hal tersebut menurut Ketua Panpel Arema, Abdul Haris dirasa penting untuk melakukan sosialisasi kepada Aremania.
"Kami tidak bosan-bosan memberikan sosialisasi kepada Aremania mengenai larangan flare maupun smoke bomb, ini penting, karena pada pertandingan sebelumnya ternyata masih ada yang menyalakan dan berujung pada peringatan keras," kata Haris.
Baca Juga:
- Strategi Sean Gelael dan Mitch Evans Jelang Jajal Sirkuit Monako
- Tanpa Persetujuan 2 Legenda, Mourinho Mustahil Latih Man United
- Gareth Bale Pamerkan Sepatu untuk Final Liga Champions
Setelah mendapatkan sanksi denda berupa 10 juta rupiah saat laga perdana melawan Persiba Balikpapan lalu, tampaknya tidak membuat jera supporter di Stadion Kanjuruhan untuk menyalakan flare ataupun smoke bomb, kejadian terulang lagi saat Arema berhadapan dengan Bhayangkara Surabaya United beberapa waktu lalu, akibatnya Arema mendapatkan peringatan keras dari GTS.
“Kalau ini dibiarkan maka jelas bisa merugikan klub, apalagi sanksinya nanti berujung pada pertandingan tanpa penonton,” ujar Haris.
Sebelumnya Panpel Arema memang sudah melakukan antisipasi dengan melakukan razia di pintu-pintu masuk Stadion Kanjuruhan, namun upaya tersebut sia-sia lantaran ada oknum yang menyembunyikan flare di alat vital.
“Kami sudah berupaya keras lakukan antisipasi. Oleh karena itu, dalam pertemuan tersebut kami ingin membuat kesepakatan dengan Aremania terkait langkah apa yang harus dilakukan untuk membersihkan Stadion Kanjuruhan dari flare ataupun smoke bomb,” ucapnya lagi.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | - |
Komentar