Pada era sepak bola moderen, penjualan tiket pertandingan merupakan salah satu sumber pemasukan yang cukup menjanjikan bagi klub . Hal inilah yang coba dimaksimalkan oleh Madura United.
Klub berjuluk Laskar Sappe Kerap ini memang meliki basis pendukung yang besar. Pertandingan kandang mereka di Stadion Gelora Bangkalan juga selalu dipenuhi oleh para pendukung.
Namun, sejauh ini pemasukan dari penjualan tiket belum bisa maksimal. Pasalnya, masih banyak penonton yang masuk dengan tiket palsu maupun tiket "keriting" atau daur ulang.
Sebagai langkah antisipasi, Panitia Penyelengara (Panpel) Madura United menerapa terobosan dengan menjual tiket yang dilengkapi barcode saat pertandingan melawan Pusamania Borneo FC, Jum'at (19/05/2016) lalu.
Baca Juga:
- Fabio Capello Sarankan Italia Pakai Formasi 9-1
- Cristiano Ronaldo: Real Madrid Akan Juara Liga Champions
- Joachim Loew Siap Panaskan Persaingan Premier League
"Penggunaan tiket dengan menggunakan barcode dan x-ray, sangat berhasil mencegah terjadinya tiket palsu dan penjualan tiket keriting," terang Ram Halili, Chairman LOC Madura United.
"Memang, kami merasakan tekanan besar, misalnya teman akrab dan kolega terpaksa tidak bisa masuk karena tidak miliki tiket. Tetapi, kami harus jalani itu semua demi perbaikan yang ditekankan oleh pihak GTS," sambungnya.
Halili mengklaim bahwa terobosan yang dilakukannya ini sukses besar. Pihaknya mampu mengurangi penonton bertiket palsu dengan jumlah yang cukup signifikan.
Meski begitu, Halili justru mencium ada modus baru yang dilakukan oleh mereka yang tidak bertiket.
"Kebocoran terjadi, bukan di pintu masuk. Justru terjadi karena melompat pagar. Dari sisi jumlah, perkiraan tidak sampai 200 orang," ucap dia.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | - |
Komentar